Text
IMPLEMENTASI METODE BERCERITA (STORYTELLING) DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI TK INSAN KAMIL LENTENG SUMENEP
ABSTRAK
Nayyiroh, 2020, Implementasi Metode Bercerita (StoryTelling) dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual Anak Di TK Insan Kamil Lenteng Sumenep, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Hj. S. Sumihatul Ummah MS.M.Pd
Kata Kunci: Implementasi Metode Bercerita (StoryTelling), Kecerdasan Spiritual, Anak Usia Dini
Anak usia dini, dimana masa ini adalah masa keemasan, masa pemberian stimulus. Metode bercerita (StoryTelling) merupakan sebuah metode yang dilakukan dengan cara menceritakan suatu peristiwa baik yang terjadi maupun yang tidak benar-benar terjadi kepada seseorang, salah satunya bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual yakni suatu kemampuan yang dimiliki anak untuk memahami dirinya sendiri yang berkaitan dengan keyakinannya atau Tuhannya.
Kajian pokok yang tersaji dalam penelitian ini adalah: pertama, bagaimana implementasi metode bercerita (StoryTelling) dalam pengembangan kecerdasan spiritual anak di TK Insan Kamil Lenteng Sumenep; kedua, faktor pendukung dan faktor pendukung implementasi metode bercerita (StoryTelling) dalam pengembangan kecerdasan spiritual anak; ketiga, apa saja manfaat dari implementasi metode bercerita (StoryTelling) dalam pengembangan kecerdasan spiritual anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan peneliti dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, implementasi metode bercerita (StoryTelling) dalam pengembangan kecerdasan spiritual anak di TK Insan Kamil Lenteng Sumenep dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan pada proses bercerita yang diawali dengan menceritakan gambaran isi cerita, dilanjutkan isi cerita, cerita juga diselipkan dengan motivasi atau nilai-nilai kebaikan. Kedua, implementasi metode bercerita (StoryTelling) dalam pengembangan kecerdasan spiritual anak memiliki dua faktor yaitu: (a) faktor pendukung, yaitu: Dukungan dari orang tua, dan kekreatifan guru. (b) faktor penghambat, yaitu: kurangnya media, dan kurangnya minat anak terhadap bercerita. Ketiga, manfaat dari pembelajaran tersebut yaitu dapat mengembangkan dimensi perasaan, dan menambah Pengetahuan anak.
Tidak tersedia versi lain