Text
Konsistensi Lembaga Penddidikan Diniyah dalam Melestarikan Model Pembelajaran Tradisional di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tanwirul Qulub Pamekasan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah
ABSTRAK
Maftuhah, 2013, Konsistensi Lembaga Penddidikan Diniyah dalam Melestarikan Model Pembelajaran Tradisional di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tanwirul Qulub Pamekasan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing Dr. H. Mohammad Kosim, M. Ag.
Kata Kunci: Madrasah Diniyah Takmiliyah, Model pembelajaran tradisional..
Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal yang bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan agama Islam kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahannya.
Model pembelajaran yang dipakai madrasah diniyah yaitu, model pembelajaran tradisional, dimana seorang guru mewariskan sejumlah materi ajaran agama yang diyakini benar untuk disampaikan pada anak didik tanpa memberikan kesempatan kepadanya agar disikapi secara kritis. Sedangkan metode penyajian atau penyampaian materi mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang lama dipergunakan, seperti metode bandongan, ceramah, menghafal, imla,dll.
Berpijak dari hal tersebut di atas, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: 1) Mengapa Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tanwirul Qulub Pamekasan melestarkan model pembelajaran tradisional, 2) Bagaimana penerapan model pembelajaran tradisional di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tanwirul Qulub Pamekasan, 3) Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran tradisional di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tanwirul Qulub Pamekasan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan sumber data dokumentasi yang berkaitan dengan model pembelajaran tradisional di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Tanwirul Qulub Pamekasan adalah: 1. Data siswa, 2. Data Guru, 3. Daftar pelajaran, 4. Jadwal pelajaran. 5. Gambar kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Alasan penerapan model pembelajaran tradisional dengan metode bandongan, ceramah dan hafalan di MD Tanwirul Qulub Pamekasan yaitu untuk disesuaikan dengan mata pelajaran yang menggunakan kitab-kitab berbahasa arab, tingkat pengetahuan siswa tentang ilmu agama yang masih minim dan kondisi waktu pembelajaran yang sempit. 2) Penerapan model pembelajaran tradisional di MD Tanwirul Qulub Pamekasan dapat dijelaskan sebagai berikut: Untuk langkah-langkah metode bandongan adalah pertama guru mempersiapkan siswa dengan semua alat-alat belajarnya, kemudian guru membacakan kitabnya dan anak-anak menyimak kitabnya sendiri, setelah itu guru menjelaskan apa yang sudah dibaca dari kitab tersebut, setelah siswa paham terhadap pelajaran tersebut guru meminta salah satu dari mereka untuk membaca kitabnya sendiri. Untuk metode ceramah pertama guru mempersiapkan siswa untuk memasuki pelajaran, kemudia guru menulis materi pelajarannya di papan sementara siswa menulis di bukunya, setelah itu guru menerangkan apa yang sudah ditulis di papan secara berulang-berulang sampai siswa benar-benar paham. Sedangkan dalam metode hapalan pertama guru menulis materinya di papan, kemudia setelah siswa selesai menulis di bukunya guru membacakan apa yang di papan secara berulang-ulang dengan diikuti oleh siswa, setelah itu guru meminta siswa untuk menghapalkan pelajaran yang ada di papan. Sebagian siswa menghapal di dalam kelas dan disetor langsung, sebagai ganjarannya yang hafal duluan boleh keluar duluan. Sedangkan sebagiannya lagi yang belum hapal di kelas dapat dihapalkan di rumah masing-masing dan disetor minggu depannya. Bagi yang tidak hapal maka akan disangsi dengan berdiri di depan teman-temannya. 3)Kendala-kendala yang dihadapi guru-guru dalam menerapkan model pembelajaran tradisional ini adalah: Dalam metode bandongan, Siswa kesulitan membaca terjemahan kitabnya, siswa kurang semangat mengikuti pelajaran sehingga mengurangi semangat guru juga untuk mengajar. Dalam metode ceramah siswa seringkali gaduh dan sibuk sendiri sehingga mengganggu konsentrasi guru dalam menerangkan pelajaran. Sedangkan dalam metode hapalan tingkat ingatan siswa berbeda-beda sehingga guru kadang merasa kesulitan menentukan target tagihan.
Tidak tersedia versi lain