Text
Pengaruh Ketidakaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
ABSTRAK
Irma Suryani Sholihah, 2002, Pengaruh Ketidakaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Ilslam Negeri Pamekasan, Pembimbing : M. Mukhlis Sholihin, M.Ag.
Kata kunci: Kesejahteraan Guru dan Disiplin Mengajar.
Ada dua fokus persolan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama, mengenai signifikansi hubungan antara Ketidaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Sedangkan kedua, mengenai tingkat signifikansi dari Ketidakaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas I, II dan III MTs. Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan dengan jumlah 109 orang. Kemudian mengingat jumlah populasi dalam penelitian inicukup banyak maka digunakanlah sampel. Kemudian dalam penentuan jumlah sampel penelitian penulis mennggunakan teknik strafted proportional random samliing dengan cara undian. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah; Angket, format wawancara, pandauan observasi dan dokumentasi (check list). Pengumpulan data berlangsung se4lama 1 bulan mulai tanggal 01 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2002. teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistic dengan ragam analisis Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan, ada signifikansi hubungan antara Ketidakaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan dengan kadar tinggi. Hal ini terbukti r kerja untuk N =33 adalah 0,818 lebih besar dari r Product Moment masing-masing untuk interval kepercayaan 95% yakni 0,344 maupun interval kepercayaan 99% ynkni 0,442. kemudian r kerja untuk N = 0,818 berada pada rentangan antara 0,800 sampai dengan 1,00 dengan interpretasi tinggi.
Dengan demikian jelaslah bahwa secara empiris Ketidakaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar memilki signifikansi yang tinggi Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut antara lain disebabkan, pertama bahwa ketidakaktifan guru dalam menjalanka tugas dan fungsinya memiliki hubungan yang erat dengan kadar kemampuan professional seorang guru. Kenyataan menunjukkan bahwa guru-guru di MTs. Hidayatu Najah telah memiliki kelayakan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, baik sebagai pengajar dan pendidik serta pengelola kelas sehingga hal tersebut berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran siswa. Kedua, bahwa ketidakaktifan guru dalam menjalanka tugas dan fungsinya berkaitan erat dengan faktor kesejahteraan guru. Khusus guru-guru MTs. Hidayatun Najah faktor kesejahteraan guru telah mendapatkan perhatian secara serius dari pengelola madrasah. Kesejahteraan guru memang bukan satu-sastunya faktor yang mengecilkan dan mengurangi munculnya ketidakaktifan guru dalam proses belajar mengajar,numun sulit dibantah dengan kesejahteraan yang layak, guru akan terkonsentrasi dengan baik pada tugas dan kewajibannya. Semua ini sesuai dengan hasil wawancara dan jawaban angket yang telah penulis sebarkan.
Berdasar kenyatan empiris di atas, maka Ketidakaktifan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Menurunnya Minat Belajar Siswa Di MTs Hidayatun Najah Desa Samiran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Karena itu upaya pemberdayaan terhadap kemampuan professional dan kompetensional guru perlu untuk terus dimantapkan dan ditigkatkan serta dikembangkan sehingga terwujud suatu kinerja yang tinggi dari guru dalam menjalankan tugas dan kewajiban terlebih khusus dalam kedisiplinan mengajar sebagai tugas pokok yang diembannya sehingga ketidakaktifan guru dalam proses belajar mengajar dapat diminimalkan.
Tidak tersedia versi lain