Text
Integrasi Kurikulum Pesantren di SMP Islam Nurul Mutaallimin Bajur Waru Pamekasan, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
Maisunah, 2013 Integrasi Kurikulum Pesantren di SMP Islam Nurul Mutaallimin Bajur Waru Pamekasan, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pembimbing Drs. H. Nor Hasan, M. Ag.
Kata Kunci: Kurikulum, Pesantren, SMP Islam.
Pesantren -sebagai salah satu institusi pendidikan- pada awalnya hadir dilatar belakangi oleh kebutuhan masyarakat, dibangun oleh dan untuk masyarakatdengan tujuan meningkatkan ilmu pendidikan keagamaan peserta didik. Seiring dengan dinamika zaman, pendidikan dipengaruhi oleh kemajuan tekhnologi dengan program-program internet yang kian mengotak-atik pemikiran generasi muda.
Berdasarkan hal tesebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi pembahasan pokok dalam penelitian ini, yaitu:Pertama, Bagaimana pola integrasi kurikulum pesantren di SMP Islam Nurul Mutaalliminbajur waru Pamekasan;Kedua, Apa saja faktor yang Mendukung terhadap pola integrasi kurikulum pesantren di SMP Islam Nurul Mutaalliminbajur waru Pamekasan;Ketiga; Apa saja faktor yang menjadi penghambat terhadap pola integrasi kurikulum pesantren di SMP Islam Nurul Mutaallimin Bajur Waru Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data diperoleh melalui Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informannya adalah Pengasuh pondok pesantren, ketua yayasan, kepala sekolah, Ustad/guru, wali siswa, dan siswa SMP Islam Nurul Mutaallimin bajur waru Pamekasan. Sedangkan pengecekan kebsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pola integrasi kurikulum pesantren menambah beberapa mata pelajaran pesantren yang berupa kitab-kitab kuning seperti fatkhul qorib, nahwu shorrof, tajuwid, bidayatul hidayah, sullam ta'lim, bahasa arab, hadist, adapun tradisi pesantren berupa latihan hidup sederhana, berpakaian rapi dan sopan,di biasakan mengucapkan salam apbila bertemu dan bertamu dengan guru dan masyarakat dengan alokasi waktu 2 jam dalam setiap harinya dan sudah berjalan dengan lancar dan baik. Kedua, faktor yang mendukung terhadap pola integrasi kurikulum pesantren di SMP Islam adalah Pesantren beserta lingkunganya, dewan guru serta para Ustad yang ada di SMP islam. Ketiga, faktor yang menjadi penghambat adalah, kesulitan siswa dalam membaca kitab kining dan menghafalnya, kurangnya tenaga pengajar yang profesional, sarana dan prasarana yang kurang memadai, terkumpulnya siswa dan siswi dalam satu kelas.
Agar kurikulum pesantren dapat berjalan secara optimal maka diperlukan kesungguhan dari pengelola pesantren, kepala sekolah untuk mengadakan hubungan yang sinergis dan berkesinambungan dengan semua pihak (stakeholders), dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kepesantrenannya.
Tidak tersedia versi lain