Text
Sosiologi Pendidikan Islam (Telaah Konsep Sosiologi Pendidikan Ibn Khaldun). Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan
ABSTRAK
Abd. Mannan, 2013. Sosiologi Pendidikan Islam (Telaah Konsep Sosiologi Pendidikan Ibn Khaldun). Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Dosen Pembimbing : Dr. Edi Susanto, M.Fil.I.
Kata Kunci : Sosiologi, Pendidikan Islam, Ibn Khaldun.
Sebagai makhluk sosial, manusia dalam kehidupannya membutuhkan hubungan dengan manusia lain. Dengan demikian kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dan akan selalu dibarengi dengan interaksi dan komunikasi, baik interaksi dengan sesama manusia, interaksi dengan alam, lingkungan maupun interaksi dengan tuhan, baik itu disengaja atau tidak. Agar interaksi dan hubungan antar sesama dapat terjalin dengan baik serta norma, aturan dan tata cara interaksi sosial dapat terlaksana dengan baik dan terpelihara sepanjang masa, maka dibutuhkan pewarisan hal tersebut dari generasi sebelumnya kepada generasi setelahnya. Dan usaha-usaha pewarisan itu bisa tercapai diantaranya melalui pendidikan. Berdasarkan hal sebagaimana tersebut di atas penelitian ini bermaksud menawarkan sebuah konsep pendidikan yang telah dirumus oleh Ibn Khaldun. Yang mana dalam penelitian ini ada dua permasalahan pokok yang ingin dicari jawabannya, yaitu : (1) Bagaimana pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam ? (2) Apa saja kontribusi pemikiran Ibn Khaldun dalam konstruksi sosiologi pendidikan islam ?
Penelitian ini termasuk dalam jenis kajian pustaka (library reasech) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumenter dengan menggali data sebanyak mungkin melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Selanjutnya setalah data yang dibutuhkan terkumpul, dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut dengan menggunakan metode content analysis (analisis isi).
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, diperoleh beberapa temuan bahwa : (1) menurut Ibn Khaldun, pada dasarnya manusia sama dengan makhluk ciptaan Allah yang lain, akan tetapi ia diberikan keistimewaan berupa kesanggupan berpikir. (2) Ibn Khaldun berpandangan, bahwa pendidikan merupakan hal yang alami dalam kehidupan manusia. (3) tujuan pendidikan menurut Ibn Khaldun tidak semata-mata mendekat diri kepada Allah dan memperoleh ilmu pengetahuan, di samping itu pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan manusia. (4) Dalam kurikulum pendidikan, Ibn Khaldun mengklasifikasi ilmu pengetahuan islam yang harus menjadi materi kurikulum sekolah, yaitu ilmu-ilmu naqliyah, seperti al-Qur’an, hadits, Ulum al-Qur’an, Ulum al-Hadits, Ushul al-Fiqh, Fiqh, Ilm al-kalam, Ilm al-Tasawuf, dan ilmu tafsir mimpi (Ilm Ta’bir al-Ru’ya). Serta ilmu-ilmu aqliyah, seperti Ilmu Logika (Ilm al-Manthiq), Ilmu Fisika (Ilm al-Thabi’iyah), Ilmu Metafisika (Ilm al-Ilahiyat) dan Ilmu Matematika (Ilm al-’Adadiyah). (5) dalam proses pembelajaran Ibn Khaldun menawarkan konsep metode, yaitu : a. Pentahapan (tadrij) b. Widya-wisata (rihlah), dan c. Pengulangan (tikrar). (6) Ibn Khaldun juga mengungkapkan beberapa hal yang dapat menghambat proses belajar mengajar, seperti : banyaknya karangan ilmu-ilmu pengetahuan, buku–buku ilmu pengetahuan yang berbentuk ringkasan (Ikhtisar) serta mencampur adukkan antara dua ilmu pengetahuan dalam satu waktu, (7) Ibn Khaldun berpendapat bahwa peradaban dan kebudayaan memberikan andil yang tidak sedikit terhadap perkembangan pendidikan, (8) Ibn Khaldun juga menggambarkan bagaimana pendidikan merupakan sarana dalam laju perubahan sosial dan alat untuk mempertahankan status quo.
Tidak tersedia versi lain