Text
Peran Serta Tokoh Agama Dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Madani Di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan
ABSTRAK
Hasim Basori, 2008, Peran Serta Tokoh Agama Dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Madani Di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Pembimbing: Dra Hj, Waqiatul Masruroh, M. Si.
Kata Kunci: Peran Serta tokoh agama, masyarakat Madani
Ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama, Adakah Peran Serta Tokoh Agama dalam Mewujudakan masyarakat Madani di Desa Murtajih Kecamatan pademawu Kabupaten Pamekasan. Kedua Seberapa besar peran serta Tokoh agama dalam mewujudkan Masyarakat Madani di Desa Murtajih Kecamatan pademawu Kabupaten Pamekasan
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Ada tidaknya peran serta Tokoh agama dalam mewujudkan Masyarakat Madani di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan (2). Seberapa peran tokoh agama dalam mewujudkan Masyarakat Madani di Desa Murtajih Kecamatan pademawu Kabupaten Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data adalah angket, observasi,Interview, dokumentasi. Tehnik pengecekan keabsahan data diperoleh dari pedoman angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman dokumentasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peran serta tokoh agama dalam mewujudkan masyarakat madani di Desa Murtajih Kecamatan pademawu Kabupaten Pamekasan. Rendahnya peran serta tokoh agama dalam mewujudkan masyarakat madani di Desa Murtajih Kecamatan pademawu Kabupaten Pamekasan. Adapun faktor yang mempengaruhi “ada” dan “rendahnya” peran serta tokoh agama dalam mewujudkan masyarakat madani di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan yaitu: kurang meratanya sosialisasi tokoh agama terhadap masyarakat , kepedulian tokoh di rasa kurang oleh masyarakat sekitar, minimnya interaksi tokoh agama dengan masyarakat secara langsung, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap seorang tokoh agama, adanya pihak-pihak yang kontra terhadap tokoh agama, adanya kejenuhan masyarakat untuk selalu melibatkan tokoh agama, dan adanya perbedaan kebiasaan di lingkungan tokoh agama.
Tidak tersedia versi lain