Text
Minat Belajar Anak di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan (Studi Analisis Minat Belajar Anak Lulusan SLTA Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi), Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Pamekasan
ABSTRAK
Komariyah, 2008, Minat Belajar Anak di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan (Studi Analisis Minat Belajar Anak Lulusan SLTA Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi), Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Pamekasan, Pembimbing: Drs. H Bustami Said
Kata Kunci: Minat Belajar, Perguruan Tinggi
Ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama tentang minat belajar anak lulusan SLTA untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan, kedua tentang upaya untuk membangkitkan minat belajar anak lulusan SLTA untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan, ketiga tentang faktor-faktor yang menghambat minat belajar anak lulusan SLTA untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan.
Populasi penelitian ini adalah anak lulusan SLTA yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Desa Larangan Badung khususnya di Dusun Badung Tengah, Pokapoh, Timur Gunung, Beltok, Sumber Papan II dan kereng sebanayak 46 anak, pengumpulan data berlangsung selama 60 hari.
Mulai tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Mei 2008, tehnik analisis yang digunakan adalah analisis non statistik. Adapun tahap-tahap analisis data adalah cheking, organizing dan coding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan tentang minat belajar anak lulusan SLTA untuk melanjutkan ke PT bisa dikatakan masih rendah, karena perhatian dan bimbingan serta pengarahan yang di dapat oleh anak dari orang tua dan masyarakat, dalam menunjang pendidikan anak masih kurang dan juga faktor ekonomi serta kebiasaan orang tua menikahkan anaknya pada usia dini, sehingga anak tidak dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Sedangkan upaya untuk membangkitkan minat belajar anak yang dilakuakn oleh orang tua dan tokoh masyarakat masih kurang, ini terbukti walaupun para orang tua dan tokoh masyarakat sudah memberikan perhatian, bimbingan dan pengarahan serta pemenuhan dalam pembiayaan, anak masih kurang berminat untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas maka perlu adanya perhatian secara serius mengenai minat belajar anak lulusan SLTA untuk melanjutkan ke Prguruan Tinggi.
Tidak tersedia versi lain