Text
Pembinaan Remaja Awal Melalui Pendekatan Psikologi Agama (Studi Kasus Pola Pembinaan Remaja Putri Umur 13-15 Tahun Di keluarga Perantau dan Tidak Perantau di Desa Gedugan Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep)
ABSTRAK
Toyyibatul Hasanah, 2012, Pembinaan Remaja Awal Melalui Pendekatan Psikologi Agama (Studi Kasus Pola Pembinaan Remaja Putri Umur 13-15 Tahun Di keluarga Perantau dan Tidak Perantau di Desa Gedugan Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep). Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Pendidikan Agama Islam (PAI), STAIN Pamekasan, Fathol Halik, M.si.
Kata Kunci : Pola Pembinaan Remaja Putri, Keluarga Perantau dan Tidak Perantau
Pola pembinaan remaja putri merupakan suatu bentuk tindakan atau usaha seseorang yang dalam hal ini dilakukan oleh keluarga baik kedua orang tuanya maupun anggota keluarga terhadap remaja putri. Pola pembinaan tersebut bisa dilakukan oleh keluarganya sendiri bahkan bisa diserahkan pada lembaga sekolah maupun lembaga agama yang ada dimasyarakat.
Pembinaan merupakan hal yang sangat penting untuk dijalankan oleh suatu keluarga terhadap remaja putri karena remaja putri rentan akan masalah yang dihadapi, bila remaja putra nakal itu mungkin hal yang wajar akan tetapi akan menjadi tidak wajar apabila kenakalan tersebut terjadi pada remaja putri.
Oleh karenanya tugas orang tua dalam menjalankan tugasnya yakni membimbing, mengawasi serta memberikan ajaran agama yang cukup baik berupa nasihat, contoh yang baik maupun penerapan akidah akhlak. Maka pola pembinaan tersebut akan mengalami perbedaan jika dilakukan oleh dua keluarga yakni keluarga yang perantau dan tidak perantau. Yang mana hal ini menjadi fenomena yang terjadi dimasyarakat desa Gedugan Giligenting Sumenep, banyak penduduk didesa ini pergi merantau khususnya ke Jakarta dan meninggalkan remaja putrinya dirumah bersama dengan para lansia sebagai penunggu rumah.
Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian terkait dengan pola pembinaan terhadap remaja putri yang dilakukan oleh keluarga perantau dan tidak perantau. Pada penelitian ini peneliti mencari fokus penelitian pada pola pembinaan yang dilakukan keluarga perantau dan tidak perantau terhadap remaja putri serta faktor pengahambat dalam melaksanakan pola pembinaan tersebut terhadap remaja putri.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya komparatif yakni membandingkan dua hal, pola pembinaan yang dilakukan keluarga perantau dan tidak perantau terhadap remaja putri. Yang dalam penelitian ini muncul respon dari remaja putri terhadap pola pembinaan yang dilakukan keluarganya serta keefektifan pola pembinaan yang menurut mereka baik dan bisa diterimanya.
Dari dua perbandingan keluarga tersebut hasilnya pola pembinaan yang diterapkan kedua keluarga terebut ternyata sama, yakni pola pembinaan yang dilakukan dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah dan lingkungan langgar/mushallah. Begitu juga dengan faktor penghambat yang dialami keluarga tersebut pun juga sama yaitu faktor keluarga, faktor sosial dan faktor pribadi.
Tidak tersedia versi lain