Text
Implementasi Kurikulum Desentralisasi dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Diniyah An-Nidaiyah Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep
ABSTRAK
Titik Hidayati, 2012, Implementasi Kurikulum Desentralisasi dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Diniyah An-Nidaiyah Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: Dr. Edi Susanto, M.Fil.I
Kata Kunci: , implementasi Kurikulum Desentralisasi. Mutu, Madrasah Diniyah
Madrasah Diniyah sebagai salah satu institusi pendidikan keagamaan yang pada awalnya hadir dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat, dibangun oleh dan untuk masyarakat. Seiring dengan dinamika perkembangan zaman, Madrasah Diniyah telah banyak tidak diminati masyarakat karena bukan sebagai penentu untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi. Peran serta masyarakat dalam meningkatkan pendidikan di Madrasah Diniyah yang berbasis masyarakat tidak optimal, baik dari sarana pemenuhan fisik, peningkatan mutu pendidikan, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, pertama, Bagaimana Implementasi Kurikulum Desentralisasi Dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Diniyah An-Nidaiyah Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Kedua, Apa saja yang menjadi penghambat Implementasi Kurikulum Desentralisasi Dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Diniyah An-Nidaiyah Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.
Adapun yang menjadi fokus lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah Madrasah Diniyah An-Nidaiyah di Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan untuk orientasi teoritik dari pendekatan ini berpijak pada deskriptif dan untuk informasi diperoleh dari kepala Madrasah Diniyah, komite Madrasah, ketua yayasan, dewan guru, serta siswa. Adapun pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan tekhnik wawancara, observasi, dan dokumentasi serta analisis deskriptif. Untuk keabsahan temuan menggunakan tekhnik Perpanjangan kehadiran peneliti, Observasi yang diperdalam, Triangulasi, serta Uraian Rinci.
Berdasarkan pada penelitian di lapangan dapat diketahui bahwa: pertama, kondisi Madrasah Diniyah An-Nidaiyah di Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep pada saat ini sudah mulai lebih baik dari sebelumnya. Dengan terstrukturnya semua komponen yang ada, hal itu akan memberikan motivasi tersendiri akan arti tanggung jawabnya masing-masing. Meskipun pada dasarnya masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Sedangkan Bagaimana Implementasi Kurikulum Desentralisasi Dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Diniyah An-Nidaiyah Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep adalah Kurikulum desentralisasi sangat menguntungkan untuk Madrasah Diniyah karena membuat guru leluasa untuk mengembangkan proses belajar mengajarnya. Implikasi dari kurikulum desentralisasi itu sendiri yaitu dengan adanya pertemuan tiap bulan dengan semua kepala madrasah diniyah yang ada di Kecamatan Saronggi sebenarnya sangat memperkuat terhadap pelaksanaan kurikulum desentralisasi karena di dalamnya membahas dan mengevaluasi berjalan tidaknya kurikulum yang dibuat oleh yayasan atau Madrasah Diniyah itu sendiri. Implikasi dari kurikulum desentralisasi itu sangat menguntungkan terhadap pendidik karena tidak terikat dengan metode-metode yang sudah terstruktur dengan baik atau metode yang telah ditentukan. Tapi pendidik sendirilah yang menciptakan sendiri sesuai dengan keadaan kelas yang dihadapi. Kurikulum desentralisasi itu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat dan kemampuan Madrasah Diniyah itu sendiri mengelolanya, sehingga dengan begitu Madrasah dapat dengan leluasa mengembangkan
Kedua, sedangkan yang menjadi penghambat Implementasi Kurikulum Desentralisasi dalam Meningkatkan Mutu Madrasah Diniyah An-Nidaiyah Desa Muangan Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, Sarana dan prasarana yang kurang memadai, Kurangnya minat belajar peserta didik, Sulitnya para dewan guru untuk memotivasi para peserta didik, Letak sekolah yang ada berada di pedesaan sehingga untuk persaingannya antar lembaga-lembaga pendidikan dan peserta didiknya tidak seketat di kota.
Tidak tersedia versi lain