Text
Manajemen Konflik Kelembagaan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum Banyuanyar Sampang
ABSTRAK
Surifah. 2012. Manajemen Konflik Kelembagaan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum Banyuanyar Sampang. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Dosen Pembimbing: Siswanto, M.Pd.I.
Keyword: Manajemen Konflik Kelembagaan.
Konflik merupakan sesuatu yang wajar dan sering terjadi dalam sebuah lembaga pendidikan. Konflik bisa terjadi karena disebabkan oleh banyak hal. Apabila konflik yang terjadi di sekolah tidak dikelola dengan baik dan justru bersifat destruktif, maka selain dapat mengganggu kualitas kehidupan seseorang, juga dapat mengganggu terhadap pencapaian efektivitas dan efisiensi pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Oleh karena itu, kemampuan mengelola konflik sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin lembaga pendidikan.
Penelitian ini akan difokuskan pada masalah: (1) realitas konflik di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum Banyuanyar Sampang. (2) manajemen konflik di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ulum Banyuanyar Sampang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk jenis penelitian studi kasus. Sumber data penelitiannya adalah person (Kepala Sekolah MTs. Nurul Ulum Banyuanyar, staf/karyawan, dan guru) dan non person (dokumen, fenomena dan fakta yang ditemui di lapangan). Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban bahwa: (1) Realitas konflik yang terjadi di MTs Nurul Ulum bersifat antar individu dan antar kelompok. Konflik antar individu yang terjadi di MTs Nurul Ulum disebabkan oleh hal-hal berikut: pemberian tugas yang terlalu berat, pembagian keuangan yang dinilai kurang proporsional, guru kurang profesional, kurangnya honorarium, sikap otoriter kepala sekolah, dan sistem pengangkatan guru. Sedangkan konflik antar kelompok yang terjadi di MTs Nurul Ulum lebih disebabkan oleh: pergantian kepala sekolah dan pembagian dana operasional madrasah kepada masing-masing Waka yang dinilai kurang proporsional. (2) Manajemen yang digunakan di MTs. Nurul Ulum untuk menyelesaikan konflik antar individu adalah dilakukan dengan cara: pemecahan persoalan secara kekeluargaan, menyelenggarakan latihan kepekaan bagi semua komponen madrasah, mengadakan musyawarah, dan meningkatkan interaksi serta komunikasi. Sedangkan untuk mengelola konflik antar kelompok di MTs. Nurul Ulum dilakukan adalah hampir sama dengan penyelesaian sebelumnya, yakni dengan cara: pemecahan masalah, musyawarah, melakukan koordinasi, dan meminta bantuan pihak ketiga yang terdiri dari pengurus yayasan dan pengurus pesantren.
Tidak tersedia versi lain