Text
Penerapan Pemikiran KH. Mohammad Tidjani DJauhari pada Sistem Pendidikan Ma`had Tahfidzil Quran di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan
ABSTRAK
Nuzul Imamiyah, 2012, Penerapan Pemikiran KH. Mohammad Tidjani DJauhari pada Sistem Pendidikan Ma`had Tahfidzil Quran di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing Siswanto, M.Pd.
Kata kunci: Penerapan, Pemikiran, Sistem Pendidikan Pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang lahir dari masyarakat dan sangat dekat denganya yang dianggap Indigious pendidikan indonesia yang ikut mencerdaskan bangsa. Sistem pendidikan pesantren sebagai bangunan pendidikan yang sangat fital dan urgen dalam mewujudkan keinginan yang hendak dicapai, dimana sistem ini adalah seperangkat alat alat pendidikan yang satu sama lain harus berjalan secara baik dan benar maka, untuk menjalankan hal tersebut perlu pemikiran yang komprehensif terkait dengan bagaimana menformulasi sistem pendidikan pesantren tersebut termasuk dalam hal ini sistem kurikulum dan sebagainya. Di pondok pesantren Al-Amien prenduan dengan ketokohan Kiai Tidjani telah melakukan upaya yang sangat baik dalam mewudkan sistem pendidikan pesantren sehingga Al-Amien Secara khusus di Ma`had Tahfidz telah mampu menjadi pesantren terkemuka di indonesia lebih khusus lagi di madura dan juga telah melahirkan produk pesantren yang unggul. Penelitian ini difokuskan pada: (1) bagaimana pemikiran KH. Tidjani Pada sistem pendidikan Ma`had Tahfidz Al-Quran Al-Amien Prenduan.(2) bagaimana penerapan pemikiran Kiai Tidjani pada sistem pendidikan Ma`had Tahfidz Al-Quran Al-Amien Prenduan.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologis. Sumber data dalam penelitian ini adalah manusia (pengasuh, ustadz, dan Staf pondok dan santri) dan non manusia (dokumen dokumen yang diperlukan dalam penelitian). Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Deskriptif, dan hermeneutik.
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa: (1) Pemikiran KH. Tidjani adalah integratif system pendidikan pesantren, (Sistem sekolah umum dan sekolah agama ). Adapun pada sistem kepemimpinan lebih mementingkan kemajuan santri dan ummat. (2) Penerapan pemikiran KH. Tidjani Djauhari pada sistem pendidikan Ma’had Tahfidzil Qur’an di Pondok Pesantren Al Amien Prenduan. Dilihat dari a) Kurikulum, Penerapannya kurikulum umum berbasis kebutuhan santri. Untuk kurikulum kepesantrenan jam pelajarannya lebih banyak dari materi umum. Adapun kurikulum ketahfidhan diterapkan dengan mewajibkan santri hafal 30 juz bagi santri MAK dan 12 juz bagi santri SMA dan SMP. Semua kurikulum tersebut dijalankan ada yang tertulis dan ada yang berbentuk Hidden Kurikulm selama 24 Jam. b) Kepemimpinan, Pimpinan berbasis keummatan dengan kriteria: Kredibilitas Khuluqiyah, Kapasitas kelimuan, dan mengedepankan senioritas serta prioritas utama adalah alumni. pada jabatan majlis kiai harus pernah menjadi majlis a`wan. Khusus untuk jabatan kepala sekolah, SMP Harus S1 dan yang setingkat SMA harus S2. c) Guru dan santri, Guru di Ma’had Tahfidzil Qur’an di ambil berbasis keterpenuhan kompetensi sebagai guru, namun lebih diutamakan alumni sendiri adapun diterima atau tidak sebagai guru diserahkan kepada santri dan para dewan guru dengan melihat hasil mengajarnya. Adapun untuk Santri prinsip utamanya adalah mempunyai semangat belajar tinggi. d) Sarana prasarana dan keuangan, dalam hal ini dijalankan dan dikembangkan dengan asas kemandirian dan independensi.e) Evaluasi dijalankan dengan prinsip kebertahapan, kesinambungan, dan kontinuitas. pertama, evaluasi mingguan. Kedua, evaluasi maid semester dan semester, ketiga, evaluasi tahunan.
Tidak tersedia versi lain