Text
Kesulitan Belajar Santri Pada Pembelajaran Al-Qur’an di Musholla Nurur Rahman Trasak Larangan Pamekasan
ABSTRAK
Maisaroh, 2012, Kesulitan Belajar Santri Pada Pembelajaran Al-Qur’an di Musholla Nurur Rahman Trasak Larangan Pamekasan, skripsi, Program Studi PAI, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: H. Jamal Abd Nasir, Lc. M. Th. I.
Kata Kunci : kesulitan Belajar Santri, Pembelajaran al-Qur’an.
kesulitan belajar santri pada pembelajaran al-Qur’an, yaitu ada sebagian santri yang masih kesulitan membaca al-Qur’an, sebagian yang lain belum mampu mempraktekkan bacaan mad dengan benar, yaitu terkadang bacaan mad tidak dibaca panjang dan yang seharusnya pendek malah dibaca panjang. Santri juga masih banyak melakukan kesalahan dalam membaca hukum bacaan, yang dibaca dengung dan yang tidak dibaca dengung. Dari segi makharijul khuruf yang seharusnya dibaca “ث”, akan tetapi oleh santri dibaca “س”.
Berdasarkan hal di atas, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, apa saja kesulitan belajar santri pada pembelajaran al-Qur’an di Musholla Nurur Rahman Trasak Larangan Pamekasan; kedua, faktor apa saja penyebab kesulitan belajar santri pada pembelajaran al-Qur’an di Musholla Nurur Rahman Trasak Larangan Pamekasan; ketiga, usaha apa saja yang dilakukan pengasuh dalam mengatasi kesulitan belajar santri pada pembelajaran al-Qur’an di Musholla Nurur Rahman Trasaka Larangan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan jenis fenomenologi. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Informannya adalah santri, ustadz dan ustadzah, sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Kesulitan belajar santri bagi yang menggunakan media al-Qur’an, dari segi makharijul huruf, panjang dan pendek ucapan, memulai dan menghentikan bacaan, cara pengucapan huruf, hubungan antar huruf. Bagi santri yang belajar dengan buku tartila, kesulitannya dari segi menggabungkan antara huruf yang satu dengan yang lainnya, sulit untuk mengenal huruf, namun tidak semua santri mengalami kesulitan belajar, dan santri sebagian santri masih tetap semangat untuk belajar al-Qur’an. Penyebab kesulitan belajar santri pada pembelajaran al-Qur’an, yaitu; karena di Musholla tidak ada waktu yang dikhususkan untuk mempelajari ilmu tajwid, santri datang ke musholla tidak tepat waktu, santri kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran al-Qur’an di Musholla, kesulitan belajar santri bukan disebabkan oleh cacat fisik dari santri. Santri tetap memperhatikan penjelasan dari ustadz dan ustadzah. Usaha yang dilakukan pengasuh dalam mengatasi kesulitan belajar santri: Pengasuh tetap membimbing santri dengan tekun, agar mereka dapat membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid. Membagi santri menjadi beberapa kelompok, kelompok pertama untuk tingakatan tadarus, kedua tingkatan pemula dengan media al-Qur’an, ketiga tingkatan pemula dengan buku tertila. mengadakan pertemuan dengan wali santri. Setelah ada usaha dari pengasuh hasil belajar santri semakin baik, walaupun dalam mengatasi kesulitan belajar santri ditemui beberapa hambatan. Faktor yang mendukung antara lain motivasi dari ustadz
Tidak tersedia versi lain