Text
Peningkatan Pengamalan Ibadah Melalui Pendekatan Tasawuf di Madrasah Aliyah Nazhatut Thullab Prajjan Camplong Sampang
ABSTRAK
Mahallil Jalaly. 2012. Peningkatan Pengamalan Ibadah Melalui Pendekatan Tasawuf di Madrasah Aliyah Nazhatut Thullab Prajjan Camplong Sampang. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Dosen Pembimbing: Dr. H. Moh. Muchlis Solichin, M.Ag.
Keyword: Pengamalan Ibadah, Pendekatan Tasawuf.
Islam menuntut agar ilmu agama tidak hanya dikuasai, namun juga harus diamalkan. Mengamalkan berarti segala sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan. Dalam konteks agama Islam, pengamalan adalah suatu perbuatan yang didasarkan pada ajaran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. guna menyerahkan diri kepada Allah Swt, taat kepada-Nya dengan penuh keikhlasan. Singkatnya, pengamalan adalah mengerjakan segala ajaran agama dan menjauhi segala larangannya. Penelitian ini akan difokuskan pada masalah: (1) Bagaimana peningkatan pengamalan ibadah melalui pendekatan tasawuf di Madrasah Aliyah Nazhatut Thullab Prajjan Camplong Sampang? (2) Apa saja kendala dalam peningkatan pengamalan ibadah melalui pendekatan tasawuf di Madrasah Aliyah Nazhatut Thullab?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk jenis penelitian studi kasus. Sumber data penelitiannya adalah person (Guru PAI Madrasah Aliyah Nazhatut-Thullab Prajjan Camplong Sampang) dan non person (dokumen, fenomena dan fakta yang ditemui di lapangan). Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Pengumpulan data berlangsung selama kurang lebih satu bulan; Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban bahwa: (1) Peningkatan pengamalan ibadah siswa melalui pendekatan tasawuf di MA Nazhatut-Thullab dilakukan dengan hal-hal berikut: siswa aktif melaksanakan dzikir jama’i, halaqah-halaqah dzikir, istighatsah, shalat berjamaah lima waktu, pembacaan shalawat barzanji serta samman dan semacamnya, pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani. Selain itu, kekhusyukan santri dalam membaca al-Qur’an, shalat berjamaah atau lainnya sebenarnya tidak bisa dinilai secara kasat mata, sebab kekhusyukan itu memang tidak bisa dilihat dari sikap atau gayanya. Kekhusyukan lebih merupakan aktivitas batin yang sulit ditebak, hanya pelakunyalah yang dapat mengetahuinya. Namun demikian, asalkan siswa konsentrasi terhadap ibadahnya, hal ini bisa menjadi indikator kekhusyukan mereka secara lahir. (2) Hambatan-hambatan yang sering dihadapi dalam upaya peningkatan pengamalan ibadah siswa melalui pendekatan tasawuf di MA Nazhatut-Thullab Prajjan Camplong Sampang adalah: rasa malas yang terkadang menjangkiti siswa terutama pada musim-musim penghujan, kurangnya pengawasan dari guru, dan tidak adanya kurikulum tasawuf di sekolah.
Tidak tersedia versi lain