Text
Kelestarian Sistem Pendidikan Tradisional di Era Modern (Studi Kasus Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jrangoan Omben Sampang)
ABSTRAKS
M. RUSDI, 2012, Kelestarian Sistem Pendidikan Tradisional di Era Modern (Studi Kasus Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jrangoan Omben Sampang). Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Dibawah Bimbingan Drs. M. Rasyid Ridhla, M. Ag
Kata Kunci : Sistem Pendidikan Pesantren Tradisional, Era Modernisasi
Ada dua masalah pokok yang diangkat dalam penulisan skripsi ini yaitu Bagaimanakah Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jrangoan Omben Sampang menjaga kelestarian Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional dan Hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jrangoan Omben Sampang dalam melestarikan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional.
Sumber data dalam penelitian ini adalah pengasuh pondok pesantren bustanul ulum, dewan asatidz, para santri, dan masyarkat Desa Jrangoan Omben Sampang. Adapun pengumpulan datanya adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jrangoan Omben Sampang dalam menjaga kelestarian Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional; Mengoptimalkan kaderisasi khususnya majelis keluarga untuk belajar ke pondok salaf yang lebih baik. Melanjutkan sistem pendidikan tradisional seperti pendidikan dengan sistem weton/sorogan dan syawir, Telah menerapkan sisten pendidikan klasikal/Madrasah. Diterapkannya model pelatihan-pelatihan kepada para santri sebagai bekal keahlian nanti setelah pulang kepada masyarakat. Sedangkan Hambatan-hambatan yang dialami oleh Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jrangoan Omben Sampang dalam melestarikan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional; Faktor dari luar pondok pesantren; globalisasi menjadi tantangan bagi lulusan pesantren, banyak lembaga pendidikan di masyarakat, mengakibatkan persaingan yang tidak sehat dan Faktor dari dalam pondok pesantren; Minimnya fasilitas, Lambatnya kaderisasi, Kurikulum sangat bergantung kepada kiainya, dan Pendanaan.
Tidak tersedia versi lain