Text
Tinjauan Hukum Islam Tentang Double Burden Istri Dalam Keluarga Petani di Desa Potoan Daya
ABSTRAK
Nama : Inayatus Syarifah
Judul : Tinjauan Hukum Islam Tentang Double Burden Istri Dalam Keluarga Petani di Desa Potoan Daya
Pembimbing : Moh. Zahid, M.Ag
Tahun : 2012
Kata Kuci : Double Burden, Keluarga Petani.
Perempuan sering kali dijadikan manusia makhluk the second class dalam keluarga yang menganut sistem patriarkhat, sehingga merugikan kaum perempuan, termasuk yang terjadi di Desa Potoan Daya. Para istri petani banyak yang menanggung Double Burden yaitu mempunyai beban dalam mencari nafkah (ranah publik) dan pekerjaan dalam rumah tangga tetap menjadi beban istri, meskipun dalam keluarga yang ekonomi rendah tidak mempersoalkan beban itu.
Berkaitan dengan konteks tersebut ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini pertama bagaimana bentuk double burden istri dalam keluarga petani di Desa Potoan Daya, kedua bagaimana pandangan masyarakat Desa Potoan Daya tentang double burden istri dalam keluarga petani dan apa faktor yang melatarbelakangi, ketiga bagaimana tinjauan hukum Islam tentang double burden istri dalam keluarga petani di Desa Potoan Daya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis, data ini diperoleh melalui observasi ke lokasi penelitian, wawancara dengan masyarakat yang ada di lokasi dan dokumentasi dari data di lokasi serta beberapa buku rujukan yang berkenaan dengan judul yang diambil oleh peneliti, teknik wawancara yang dipakai yaitu wawancara tidak tersetruktur mengingat yang akan diteliti adalah orang desa yang tidak terbiasa dengan kehidupan formal. Namun apa yang dilakukan tetap mengikuti alur yang telah dipersiapkan garis besarnya sehingga pertanyaan tersebut sistematis, dalam menghimpun data peneliti mempublikasikan setatusnya sebagai peneliti, sehingga pihak yang dimintai keterangan dapat mengungkapkan secara rinci dan mendalam. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan setelah mendapat surat izin meneliti.
Hasil penelitian menunjukkan bentuk double burden istri yang terjadi di Desa Potoan Daya yaitu istri mempunyai peran domestik dan peran mencari nafkah dengan cara bermacam-macam, baik menjadi wiraswasta, menjahit dan paling banyak sebagai petani yang mencapai prosentase 96%, hal itu terjadi karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan selain lahan pertanian. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya bentuk double burden istri dalam keluarga petani pertama karena faktor ekomoni yang rendah, kemiskinan dan ketidakpastian pendapatan suami sebagai petani memaksa perempuan untuk berfikir mandiri dalam mencari nafkah, kedua faktor budaya dalam keluarga petani keikutsertaan istri dalam mencari nafkah dianggap suatu yang biasa, ketiga para suami kurang memahami terhadap pekerjaan domestik.
Tidak tersedia versi lain