Text
Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru di Madrasah Aliyah Al-Azhar Desa Ambat Kec. Tlanakan Kab. Pamekasan.. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi PAI
ABSTRAK
Mulyadi, 2011, Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru di Madrasah Aliyah Al-Azhar Desa Ambat Kec. Tlanakan Kab. Pamekasan.. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi PAI, Pembimbing Dra. Hj. Mariatul Qibtiyah, M.Ag
Kata Kunci: kepala madrasah, kompetensi kepriadian guru
Ada dua permasalahan yang menjadi pokok kajian dalam Penelitian ini, Pertama, mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru di MA Al-Azhar Desa Ambat Kec Tlanakan Kab. Pamekasan, Kedua, Kendala-kendala yang dihadapi kepala madrasah di dalam upaya meningkatkan kompetensi kepribadian guru di MA Al-Azhar Desa Ambat Kec Tlanakan Kab. Pamekasan,
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan data yang ada dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan data tersebut bersifat pernyataan. Sumber datanya adalah kepala madrasah, dua guru, sebagian murid, aktivitas, peristiwa, dan data-data dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan berbagai sumber diluar data tersebut sebagai bahan perbandingan. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan mulai 01 Maret 2011 sampai 25 Mei 2011.
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru adalah : memposisikan guru tersebut sebagai sosok yang digugu dan ditiru, menyiapkan program untuk pengembangan kepribadian guru, mendisiplinkan guru mengarahkan guru untuk objektif dalam evaluasi, menyarankan guru menggunakan bahasa yang santun, membuat aturan dalam hal pakaian bagi guru laki-laki dan perempuan, membuat program Spririt Dhuha bagi semua elemen madrasah, menggunakan bahasa perbasan ketika berbicara dengan guru, melakukan penilaian terhadap kompetensi kepribadian guru, memberikan teguran, mengadakan rapat bulanan dan menaikkan gaji/honorarium guru. Kedua, Kendalanya adalah: Adanya guru yang kurang disiplin, adanya guru yang tidak mengikuti atau terlambat dalam program Spirit Dhuha, adanya yang agak kurang objektif dalam memberikan penilaian dan etos kerja guru yang kurang.
Dari uraian diatas sebaiknya kepala madrasah (1) melaksanakan fungsinya sebagai Educator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator, dan Motivator (EMASLIM). (2) hendaknya pendekatan yang digunakan bagi guru yang kurang disiplin dan etos kerja yang rendah adalah dengan pendekatan persuasif dan kekeluargaan.
Tidak tersedia versi lain