Text
Analisis Etika Bisnis Islam Pada Usaha Ayam Petelur di Dusun Dungendak Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Analisis, Etika Bisnis Islam, Usaha Peternakan Ayam Petelur.
Etika bisnis adalah etika yang menyangkut etika dalam kegiatan bisnis sebagiamana
diketahui bahwa bisnis dalam Islam tidak hanya menyangkut masalah laba dan rugi melainkan
mengandung nilai-nilai kebaikan baik dunia maupun akhirat. tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengemplementasiaan prisip-prinsip etika bisnis Islam serta untuk mengetahui
factor pendukung dan penghambat etika bisnis Islam di Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean
Kabupaten Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan menjelaskan keadaan atau kondisi dilapangan secara deskripsi dengan hasil
penelitian yang disusun menggunakan kata-kata atau kalimat berbentuk narasi dalam
memberikan penjelasan mengenai fakta dilapangan. Lokasi penelitian terletak Di Desa
Tlontoraja Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan, Profensi Jawa Timur. Prosedur
pengumpulan data yang digunakan peniliti yaitu metode observasi non partisipan, wawancara
semi terstruktur dan dokumentasi, yang kemudian data dianalisis dengan tahap-tahap reduksi
data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian
lapangan (Field Research).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Pelaksanaan usaha peternakan ayam ras
petelur di Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Pemilik peternakan
bapak Horiyanto hanya menggunakan empat prinsip etika bisnis Islam dalam melakukan
usahanya yaitu prinsip Falah (kesuksesan dunia dan akhirat), Maslahat (manfaat dunia dan
akhirat), Unity (persatuan), fre will (bebas berkehendak/ikhtiar). Kedua, Faktor pendukung dan
penghambat penerapan etika bisnis Islam pada usaha peternakan ayam ras petelur di Desa
Tlontoraja Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Faktor pendukung penerapan etika
bisnis Islam yaitu kejujuran dalam kualitas telur. Sedangkan faktor penghambatnya pertama:
modal minimnya modal dan efisiensi eperasional sehingga pemilik membangun di dekat
pemukiman warga kedua: faktor keuntungan, pemilik masih fokus pada keuntungan dari
peternakan, sehingga pemilik belum menerapkan etika bisnis Islam secara menyeluruh
Tidak tersedia versi lain