Text
“Nilai-Nilai Pendidikan dalam Tradisi Bakar Kemenyan Pra Acara Pernikahan Di Dusun Pangganten Desa Blumbungan Pamekasan”
Kata Kunci : Nilai, Pendidikan, Tradisi, Bakar Kemenyan, Pernikahan
Penelitian ini membahas tentang Nilai-Nilai Pendidikan dalam Tradisi Bakar Kemenyan
Pra Acara Pernikahan yang masih dilakukan oleh masyarakat Dusun Pangganten Desa
Blumbungan Pamekasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan
dalam tradisi bakar kemenyan di dusun pangganten desa blumbungan pamekasan.
Ada dua fokus penelitian yang mengkaji utama dalam peneliti ini yaitu diantaranya:
Pertama, Apa saja nilai-nilai pendidikan yang ada dalam tradisi bakar kemenyan? Kedua,
Bagaimana tradisi bakar kemenyan pra acara pernikahan di Dusun Pangganten Desa Blumbungan
Pamekasan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data
yang diperoleh yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. informannya adalah
masyarakat, Analisis data yaitu; reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Data yang diperoleh di
cek keabsahan datanya dengan memperpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan dan
tringulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, nilai pendidikan dalam tradisi bakar
kemenyan pra acara pernikahan ada 3, yaitu nilai kasih sayang, nilai pendidikan
sosial/kemasyarakatan, nilai pendidikan budi pekerti. Kedua, tradisi bakar kemenyan merupakan
tradisi Desa Blumbungan setiap ada acara yang mereka selenggarakan. Masyarakat Desa
Blumbungan memiliki cara-cara tersendiri untuk melestarikan tradisi yang ada disekitarnya dan
dikenal dengan kearifan lokal.
Dari kajian yang telah dilakukan, tradisi bakar kemenyan tidak bertentangan dengan ajaran
islam. oleh karena itu, mereka menganggap bahwa adanya prosesi bakar kemenyan ini didalam
beberapa acara berfungsi sebagai perantara doa-doa dan berfungsi sebagai obat-obatan. Akan
tetapi, sebagian masyarakat lain beranggapan prosesi ini melenceng dari pemahaman agama dan
juga mereka beranggapan bahwa tradisi bakar kemenyan merupakan tradisi turun temurun
sehingga sangat sulit untuk ditinggalkan maupun dihilangkan. Sedangkan nilai teologi yang ada
dalam tradisi bakar kemenyan dapat dilihat dari keyakinan akan kepercayaan kepada Allah,
walaupun memiliki anggapan bahwa asap dari kemenyan sebagai perantara doa yang kita minta.
Tidak tersedia versi lain