Text
Internalisasi Nilai-Nilai Aqidah dalam Tradisi Pelet Betteng Di Dusun Kwanyar Desa Pademawu Timur Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan,
Kata Kunci: Internalisasi, Nilai Aqidah, Pelet Betteng
Pelet Betteng merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun
sejak dahulu untuk tasyakuran calon Bayi yang masih dalam kandungan waktu
berumur tujuh bulan pada kehamilan pertama calon ibu, Tujuan dari radisi pelet
betteng ini yaitu menginginkan keselamatan dan kesempurnaan bagi calon bayi untuk
mecapai hal ini manusia dianjurkan untuk berusaha dan berdo’a kepada Allah.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi fokus
dalam penelitian ini , yaitu pertama bagaimana tahapan pelaksanaan tradisi pelet
betteng di Dusun Kwanyar Desa Pademawu timur Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan, kedua apa saja nilai-nilai aqidah dalam tradisi pelet betteng di Dusun
Kwanyar Desa Pademawu Timur Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan,
ketiga bagaimana penanaman nilai aqidah dalam tradisi pelet betteng di Dusun
Kwanyar Desa Pdemawu Timur Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Penelitian dilakuan di Dusun Kwanyar Desa Pademawu Timur Kecamatan
Pademawu Kabupaten Pamaekasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama Tahapan pelaksanaan tradisi
pelet betteng pertama ibu yang sedang hamil dipijat terlebih dahulu sekaligus calon
bapak mebacakan surat-surat pilihan dalam al-Qur’an meliputi surah Yusuf dan surah
Maryam, kedua, calon ibu dibawa ketempat pemandian dan duduk dikursi yang
sudah disediakan, ketiga, ibu yang sedang hamil dipakaikan kain putih dipundaknya
dan meletakkan ayam, telur dan kelapa dipaha ibu yang sedang hamil, keempat, pada
saat dimandikan dipimpin oleh dukun beranak, suami, kedua orang tua suami istri dan
kerabat secara bergantian saat proses dimandikan ayam yang dipegang ditepuk-tepuk
sampai berbunyi. Kelima, setelah selesai dimandikan menginjak telur dan suami
membelah kelapa yang sudah dijatuhkan oleh istri. Sedangkan air yang digunakan pada
saat dimandikan didalamnya terdapat bunga tahap terakhir dzikir dan doa bersama.
Kedua nilai-nilai aqidah dalam tradisi pelet betteng yaitu Doa dan dzikir
“lailahaillaallah” dimana dalam dalam dzikir ini orang tua menginginkan anak yang
dilahirkan nantinya bisa tertanam sifat tauhid mengesakan Allah. Ketiga Penanaman
nilai-nilai aqidah dalam tradisi pelet betteng disini dilakukan oleh ibu yang sedang
mengandung untuk selalu berprilaku yang baik, penanaman dalam bentuk
pengamalan, pengamalan yang benar agar kita bisa melestarikan tradisi yang bernilai
Islami, dan juga menanamkan agar tradisi ini tetap berkesinambungan, dalam bahasa
fiqih ini menjadi urf, berdasarkan tradisi yang sudah berlangsung lama dan menjadi
hukum dalam masyarakat, ini sesuai dengan kaidah fiqh al adatul muhakkamah yaitu
adat itu bisa menjadi hukum.
Tidak tersedia versi lain