Text
Internalisasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Tradisi Lasor Bhuju’ di Desa Dulang Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang
Kata Kunci: Internalisasi,Nilai-nilai, Agama Islam, Tradisi, Lasor bhuju’.
Adapun fenomena yang terjadi di Desa Dulang Kecamatan Torjun
Kabupaten Sampang mayoritas masyarakatnya masih sangat memegang teguh
tradisi dari kebudayaan daerah mereka tanpa memahami bahwa yang mereka
lakukan adalah sebuah perbuatan yang tidak sejalan dengan ajaran Agama Islam.
Maka dari itu, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Dulang
Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang mengenai arah tradisi yang mereka
lakukan dengan cara memasukan unsur-unsur ajaran Agama Islam di dalamnya.
Ada tiga fokus penelitian yang menjadi kajian utama penelitian ini, yaitu:
Pertama, bagaimana internalisasi nilai-nilai Agama Islam dalam tradisi lasor
bhuju’ di Desa Dulang Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang. Kedua,
bagaimana hambatan dan upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan internalisasi
nilai-nilai Agama Islam dalam tradisi lasor bhuju’ di Desa Dulang Kecamatan
Torjun Kabupaten Sampang. Ketiga, bagaimana gambaran keberhasilan
internalisasi nilai-nilai Agama Islam dalam tradisi lasor bhuju’ di Desa Dulang
Kecamatan Torjun kabupaten Sampang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya
adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, menyajikan data dan
verifikasi data. Data yang diperoleh di cek keabsahan datanya dengan
perpanjangan keikutsertaan dan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Internalisasi Nilai-nilai
Agama Islam dalam Tradis Lasor Bhuju’ di Desa Dulang Kecamatan Torjun
Kabupaten Sampang terdapat tiga cakupan, di antaranya: a). Nilai Aqidah,
Diharapkan setelah melakukan tradisi lasor bhuju’ dapat meningkatkan ketaatan
kepada Allah SWT. b). Nilai Syari’ah, menjaga hubungan antar masyarakat, dapat
dilihat dari bagaimana masyarakat menghargai sesamanya dan juga
menumbuhkan kepedulian antar sesama dan memperbaiki hubangan antra
masyarakat sehingga dapat mengurangi kesenjangan diantaranya, c). Nilai
Akhlak, tradisi ini mencerminkan akhlak yang baik. Masyarakat percaya jika kita
berbuat baik, terlebih menampakan akhlak yang baik kepada sesama manusia,
maka kita akan mendapatkan kebaikan juga dari Allah SWT. Kedua, Hambatan
dan Upaya yang dilakukan dalam Pelaksanaa Internalisasi Nilai-nilai Agama
Islam dalam Tradisi Lasor Bhuju’ di desa Dulang kecamatan Torjun kabupaten
Sampang terdapat tiga hambatan antara lain: a). Perbedaan pendapat
antarmasyarakat, upaya yang dilakukan adalah dengan cara sering melakukan
komunikasi antar sesama masyarakat dan bependapat yang baik-baik tentang
tradisi lasor bhuju’ serta sering melakukan musyawarah untuk memberi pemahan
kepada mereka yang kurang paham, b) melakukan kebiasaan masyarakat zamandulu yang kurang baik, Upaya yang dilakukan adalah dengan cara dinasihati
namun apabila tidak dihiraukan lebih baik dibiarkan saja agar tidak terjadi
pertentangan antar masyarakat, namun disamping itu masyarakat yang lain harus
dinasihati agar tidak meniru hal tersebut, c). Gunjingan masyarakat, upaya yang
dilakukan adalah memberikan penjelasa agar tidak terjadi kesalah pahaman dan
apabila tetap maka lebih baik dibiarkan saja. Ketiga, Gambaran Keberhasilan
Internalisasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Tradisi Lasor Bhuju’ di desa Dulang
kecamatan Torjun kabupaten Sampang. Gambaran keberhasilan dalam kegiatan
ini dapat dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang semakinpeduli dengan
sesama, meningkatnya antusiasme masyarakat, semakin banyak jumlah
masyarakat yang melakukan kegiatan ini, dan semakin kompaknya masyarakat
sehingga dari kekompakan ini terciptala perayaan lasor bhuju’ tahunan.
Tidak tersedia versi lain