Text
, Problematika Nilai-Nilai Keimanan Dalam Beragama Pada Film Peekay (PK) Karya Rjkumar Hirani
Kata Kunci: Problematika Nilai-Nilai Keimanan dalam Beragama Pada Film
Peekay (PK) Karya Rajkumar Hirani
Pada masa kini, media film digemari dan diminati oleh berbagai kalangan lintas
usia baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Dikarenakan dalam film terdapat
berbagai genre yang dapat diminati. Film dapat digunakan sebagai media hiburan,
pendidikan, bahkan film dapat digunakan untuk berdakwah. Adapun film yang
membahas tengtang keagamaan dan nilai-nilai keimanan. Dalam film PK terdapat
banyak pelajaranyang dapat dituai seperti keimanan dan problematika yang nantinya
dapat dijadikan pelajaran yang berguna di kehidupan sosial. Berdasarkan hal tersebut,
maka ada dua hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
pertama, apa saja nilai-nilai keimanan yang dapat diambil pada film Peekay (PK) karya
Rajkumar Hirani. Kedua apa saja problematika dalam beragama yang terdapat dalam
film Peekay (PK) karya Rajkumar Hirani.
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan
pendekatan sosiologis, sumber data diperoleh melalui data primer yang merupakan
film, dan data sekunder melalui buku-buku, jurnal, majalah, artikel, dan dokumendokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian. Sedangkan pengecekan keabsahan
data diperoleh melalui triangulasi teori.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Nilai-nilai keimanan yang
berada dalam film PK menjelaskan bahwasannya keimanan memiliki bentuk dan
macam yang berbeda-beda yang dikarenakan terdapat berrbagai macam keyakinan dari
tiap individu. Selain itu, nilai-nilai keimanan yang disampaikan dalam film PK adalah
beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, dan beriman atau mempercayai takdir yang
telah ditetapkan Tuhan (Qada’ dan Qadar) hal tersebut bertujuan untuk menghindarkan
diri dari kerusakan, dan dengan keimanan kita dapat mendapatkan kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat. Kedua, Problematika dalam film PK terdapat beberapa
macam, yaitu ketika PK mewujudkan Tuhan sebagai sebuah objek. Problematika yang
kedua adalah adanya kejahatan yang mengatasnamakan agama demi keuntungan
pribadi. Perbuatan ini dapat mengakibatkan perpecahan dalam umat beragama yang
telah terjalin damai. Kejahatan apapun yang mengatasnamakan agama tidak dapat
ditoleransi lagi, hal tersebut telah menyimpangkan idealisme agama sebagai sandaran
hidup bagi umat manusia.
Tidak tersedia versi lain