Text
Pola Asuh Single Father Dalam Menumbuhkan Sifat Religius Pada Tokoh Delisa Dalam Film Hafalan Shalat Delisa
Kata Kunci: Pola Asuh Single Father, Sifat Religus, Film Hafalan Shalat
Delisa
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam membiasakan anak
untuk menumbuhkan sifat religius. Keluarga yang idealnya terdiri dari ayah, ibu
dan anak namun karena perceraian atau kematian ia menjadi orang tua tunggal.
Sebagaimana yang terjadi kepada orang tua Delisa.Akibat bencana Tsunami,
ibunya meninggal.Sehingga Delisa dirawat oleh ayahnya.Ia bukan hanya mencari
nafkah, namun ia juga menjadi sosok ibu yang mengurusi rumah tangga dengan
melakukan pekerjaan rumah. Sehingga ia berjuang sendiri dalam mendidik anak
terutama tentang pendidikan agama Islam. Namun hal ini tidak menjadi
penghalang bagi ayah Delisa untuk menjadikan Delisa anak yang memiliki sifat
Religius tinggi.Sehingga Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1)
bagaimana penerapan pola asuh ayah Delisa sebagai single father dalam
menumbuhkan sifat religius pada tokoh Delisa dalam film hafalan shalat Delisa
(2) bagaimana sifat religius yang ada pada tokoh Delisa dalam film hafalan shalat
Delisa. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pola asuh ayah Delisa
sebagai single father dalam menumbuhkan sifat religius pada tokoh Delisa dalam
film hafalan shalat Delisa. (2) untukmengetahui sifat religius yang ada pada tokoh
Delisa dalam film hafalan shalat Delisa.
Untuk mencapai tujuan diatas, peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif jenis library researchdengan teknik pengumpulan data observasi dan
dokumentasi. Kemudianpeneliti menganalisis data dengancaracontent analysis
yaitu dengan memahami makna yang tersirat dalam film hafalan shalat Delisa
kemudian mencocokkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pola asuh yang diterapkan oleh
ayah Delisa sebagai single father dalam menumbuhkan sifat religius pada tokoh
Delisa dalam film hafalan shalat Delisa ialah pola asuh demokratis, yang berarti
Delisa dan ayahnya memiliki kedudukan yang setara. Misalnya saat Delisa sedang
menghafal bacaan shalat ayahnya melakukan kewajiban melakukan pekerjaan
rumah, membiarkan Delisa mengeluarkan pendapat, dan saling menyemangati
satu sama lain dalam menghadapi cobaan. Selain itu disituasi tertentu ia
menggunakan pola asuh otoriter yaitu dengan memberikan aturan dan perintah
kepada Delisa. Misalnya menyuruh ia makan agar tidak sakit, menyuruh ia
mengucapkan terimakasih setelah mendapat sesuatu dari orang lain. (2) sifat
religius yang ada pada tokoh Delisa dalam film hafalan shalat Delisa meliputi:
taat beribadah, menutup aurat, jujur, toleransi, ikhlas, sabar dan sopan santun.
Tidak tersedia versi lain