Text
, Penerapan Mata Pelajaran Tarjim (Terjemah Al-Qur’an) Dalam Menguatkan Pemahaman Al-Qur’an Pada Santri Di SMP Plus Nurul Hikmah Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Mata Pelajaran Tarjim, Penguatan, Pemahaman Al-Qur’an
Di era digital seperti saat ini, dari pihak sekolah atau orang tua akan
kesulitan mengajarkan anak untuk memahami Al-Qur’an, terlebih untuk siswa
SMP. Mereka pastinya tidak akan pernah lepas dari handphone. Ketika sudah
bermain handphone, mempelajari dan membaca Al-Qur’an pun menjadi malas.
Karena inilah, ada tiga permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini,
yaitu bagaimana bentuk penerapan mata pelajaran Tarjim (terjemah Al-Qur’an)?,
apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan mata
pelajaran Tarjim (terjemah Al-Qur’an)? dan bagaimana hasil dari penerapan mata
pelajaran Tarjim (terjemah Al-Qur’an) dalam menguatkan pemahaman Al-Quran
pada santri di SMP Plus Nurul Hikmah kabupaten Pamekasan?. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bentuk penerapan mata pelajaran
Tarjim (terjemah Al-Qur’an), untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam penerapan mata pelajaran Tarjim (terjemah Al-Qur’an) dan
hasil dari penerapan mata pelajaran Tarjim (terjemah Al-Qur’an) dalam
menguatkan pemahaman Al-Quran pada santri di SMP Plus Nurul Hikmah
kabupaten Pamekasan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang diperoleh peneliti yaitu dari hasil
obsevasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan informannya antara lain kepala
sekolah, guru, dan santri di SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan. Untuk
pengecekan keabsahan data peneliti melakukan langkah-langkah antara lain
perpanjangan keikutsertaan peneliti, triangulasi, dan ketekunan pengamatan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama, bentuk penerapan
mata pelajaran tarjim (terjemah Al-Qur’an) diterapkan dengan persiapan guru
sebelum mengajar, yaitu menyiapkan materi, menyusun RPP, dan menentukan
metode yang akan digunakan. Langkah-langkah yang dilakukan guru, yaitu
menyampaikan materi, menuliskan ayat beserta terjemahannya, memberikan
penjelasan, memberikan kesempatan pada santri untuk bertanya, dan men-talkinkan santri. Langkah-langkah yang dilakukan santri, yaitu menuliskan materi,
mendengarkan penjelasan dan mengikuti bacaan guru. Sarana dan prasarana yang
digunakan, yaitu Al-Qur’an terjemah secara per kata, papan tulis, spidol,
penghapus dan ruang kelas. Kedua, faktor pendukung dari penerapan mata
pelajaran tarjim yaitu santri dapat menerjemahkan ayat Al-Qur’an secara per kata
dan sudah mengantongi sebanyak tujuh puluh persen kosakata dalam Al-Qur’an.
Faktor penghambatnya yaitu kurangnya alokasi waktu. Upaya untuk
meminimalisir hambatan tersebut, yaitu memperbolehkan santri untuk menghafal
dari rumah dan setoran hafalan bisa melalui via whatsapp dalam bentuk video.
Ketiga, hasil dari penerapan mata pelajaran tarjim, yaitu jumlah santri yang
pemahaman lebih kuat terhadap ayat-ayat Al-Qur’an lebih banyak daripada yang
tidak dengan dilakukannya tes lisan dan tes tulis. Kelas 7 sebanyak 48 dari 71
santri, kelas 8 sebanyak 37 dari 67 santri, dan kelas 9 sebanyak 49 dari 87 santri
Tidak tersedia versi lain