Text
Pendidikan Kader Ulama Melalui Program Majelis Musyawaroh Kutubudiniyah (M2KD) Di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan
Kata Kunci: Pengembangan, Madrasah, Kelas Unggulan.
M2KD di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata ialah salah satu
pendidikan formal. M2KD sebagai pendidikan formal selalu hadir dengan sejuta
inovasinya, dapat memberi warna baru bagi pendidikan Indonesia, baik sistem
pembelajaran tradisional hingga moderen. Inovasi itu ada bukan hanya dalam segi
pembangunan fisik saja, tapi pembaharuan dalam bidang metode pengajaran yang
selama ini dikenal dengan lambat dan menoton seperti metode sorogan. Maka dari
itu, program M2KD di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata hadir dengan
mengusung misi ketuntasan belajar menjadi alternatif baru dalam rangka
percepatan penyerapan keilmuan pesantren yang ada dalam kitab kuning untuk
menjawab tantangan hidup kelak jika kita sudah lulus dari pondok pesantren dan
menjadi ulama warosatul anbiya’ sesuai syari’at islam yang sebenarnya.
Fokus penelitian:1). Bagaimana pelaksanaan pendidikan kader ulama melalui
program Majlis Musyawaroh Kutubudiniyah (M2KD) di Pondok Pesantren
Mambaul Ulum Bata-bata Panaan Palengaan Pamekasan? 2). Bagaimana
pelaksanaan pendidikan kader ulama melalui Program Majlis Musyawaroh
Kutubudiniyah (M2KD) di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Panaan
Palengaan Pamekasan? 3).Bagaimana tingkat keberhasilan pendidikan kader ulama
program majlis musyawaroh kutubudiniyah (M2KD di Pondok Pesantren Mambaul
Ulum Bata-bata Panaan Palengaan Pamekasan?. Adapun tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan sebagaimana fokus penelitian di atas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif.
Dengan teknik yang digunakan melalui, wawancara bebas terpemimpin, observasi
non partisipan, dan dokumentasi. Data yang dianalisis melalui, reduksi data,
penyajian data, verivikasi data. Adapun pengecakan keabsahan data melalui
perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi.
Hasil penelitian menunjukan pertama, bentuk penguasaan kitab kuning yang
mana setiap santri yang mau menjadi salah satu bagian dari anggota M2KD maka
diharuskan melewati tahapan seperti, harus lulus dari otonom prakom, otonom
fikish, otonom arkom, otonom alfans. Santri harus memiliki kemampuan contoh,
bisa baca kitab kuning, bisa menentukan kedudukan nahwu sorfiyahnya, bisa
mamaknai dari setiap lafadnya. Kedua faktor pendukung seperti terialisasinya
sarana dan prasarana adanya kelas, LCD proyektor, laboratorium kajian,
laboratorium penegembangan diskusi, perpustakaan dan sarana penunjang lain
seperti, adanya guru pembimbing, dewan Pembina, Pembina program, Pembina
pembantu kelas. Faktor penghambat kebalikan dari sarana dan prasarana. ketiga
faktor keberhasilan berupa anggota M2KD yang menejadi pemenang baca kitab dan
lomba debat ilmiyah baik tingkat nasional ataupun internasional.
Tidak tersedia versi lain