Text
Problematika Mahasantri dalam Tahfiz Al-Qur’an (Studi di Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa Kec. Tlanakan Kab. Pamekasan)
Kata kunci: Tahfiz Al-Qur’an, Memori, Mahasantri
Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa yang mayoritas santrinya merupakan
seorang mahasiswa di IAIN Madura. Di samping itu, kegiatan-kegiatan di pondok
pesantren dan kegiatan-kegiatan di kampus yang begitu padat menjadi tantangan
serta problematika tersendiri dalam menghafalkan Al-Qur’an. Oleh sebab itu,
penelitian ini mengulas tentang problematika yang dialami mahasantri dalam
menghafalkan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah; problematika mahasantri dalam
menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa serta solusi untuk
memecahkan problematika di Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa. menggunakan
pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Lokasi penelitian di
Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa yang terletak di Dusun Asem Mani I, Desa
Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi
partisipan dan metode dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problematika Mahasantri dalam
Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa adalah faktor
eksternal yang mencakupi Lingkungan pertemanan dan smartphone serta faktor
Internal yang mencakup manajemen waktu, malas atau kurang sungguh-sungguh
dalam menghafal Al-Qur’an, banyak pikiran dan mengontrol hawa nafsu.
Sedangkan solusi untuk memecahkan problematika di Pondok Pesantren
Ziyadatut Taqwa adalah faktor ekternal yang mencakup menciptakan lingkungan
yang baik, pembatasan penggunaan smartphone dan buku absen serta faktor
Internal yang mencakup meningkatkan motivasi yang baik, manajemen waktu
yang baik, dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan pandai memilih teman dan
mencari tempat yang nyaman.
Berdasarkan uraian di atas, problematika yang dialami mahasantri di
Pondok Pesantren Ziyadatut Taqwa perlu adanya pengembangan baik dari segi
internal maupun eksternal. Dari segi internal mencakup metode, strategi ataupun
kegiatan-kegiatan yang mendukung seorang mahasantri dalam menghafal AlQur’an.Dari segi eksternal mencakup pemenuhan sarana prasarana serta SDM
yang mempuni untuk membantu mahasantri dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Penelitian ini karena keterbatasan biaya, waktu dan tenaga hanya
mengambil satu lokasi penelitian. Tentu akan semakin lengkap apabila kajiannya
menggunakan pendekatan komparatif. Dengan demikian, masih tersedia “ruang
kosong” bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji tentang mahasantri yang
menghafalkan Al-Qur’an.
Tidak tersedia versi lain