Text
Penerapan Strategi Interactive Learning Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas 5 di SDN Larangan Badung 1 Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan,
Kata Kunci : Strategi Interactive Learning, Motivasi Belajar.
Dari hasil observasi awal di SDN Larangan Badung 1 terdapat permasalahan pada saat
pembelajaran PAI yaitu kurangnya kreativitas strategi yang digunakan oleh guru ketika
pembelajaran, sehingga motivasi belajar PAI siswa kelas 5 di SDN Larangan Badung 1 masih
rendah. Siswa kurang antusias, merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Maka dari itu, peneliti
peneliti bergerak untuk menumbuhkan motivasi belajar PAI dengan menerapkan strategi
interactive learning. Strategi ini berpusat pada siswa, dengan dibentuk beberapa kelompok untuk
melihat interaksi siswa antar siswa, sehingga strategi ini mampu mengatasi masalah rendahnya
motivasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas 5 di SDN Larangan Badung 1.
Adapun tujuan dari penelitian ini yakni : 1. Untuk mendeskripsikan penerapan strategi
interactive learning dalam meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama islam kelas 5 di
SDN Larangan Badung 1 palengaan pamekasan. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas 5 di SDN Larangan Badung 1
setelah menerapkan strategi interactive learning.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua
siklus, dalam satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu :
perencaaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru kelas 5 dan
siswa kelas 5 SDN Larangan Badung 1. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu data-data
yang diperoleh dari penelitian melalui observasi.
Hasil penelitian pada siklus I pertemuan pertama menunjukkan rata-rata persentase
motivasi belajar siswa tergolong dalam kategori kurang sekali yaitu 37,5%, dan pada pertemuan
kedua rata-rata persentase motivasi belajar siswa mencapai 57,5% tergolong dalam kategori
kurang. Sedangkan pada siklus IIpertemuan pertama rata-rata persentase motivasi belajar siswa
sudah mengalami peningkatan meskipun belum mencapai insikator keberhasilan yaitu 75%
dalam kategori cukup. Pada pertemuan kedua rata-rata persentase motivasi belajar siswa
mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu mencapai 85% dengan kategori baik sekali.
Tidak tersedia versi lain