Text
Analisis Nilai-Nilai Keislaman pada Budaya Tajhin Sora sebagai penyambutan Tahun Baru Islam di Desa Gugul Tlanakan Pamekasan
Kata kunci: Nilai-Nilai Keislaman, Budaya Tajhin Sora, Tahun Baru Islam
Tahun baru Islam dirayakan oleh umat Islam dengan membuat tajhin sora.
Salah satu daerah yang masih melestarikan budaya tajhin sora yaitu Desa Gugul
Tlanakan Pamekasan. Budaya tajhin sora di Desa Gugul Tlanakan Pamekasan
sebagai sebuah budaya yang rutin dilaksanakan ketika memasuki bulan Muharram
yang sudah diterapkan sajak dahulu oleh para leluhur. Tajhin sora bukan hanya
diyakini sebagai sebuah budaya, namun sudah terjalinnya tali silaturahmi dengan
berbagi tajhin sora kepada sanak famili, kerabat dan tetangga serta
memperkenalkan kepada pemuda-pemudi agar tetap mempertahankan tajhin sora
di Desa Gugul Tlanakan Pamekasan.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat dua fokus penelitian yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana prosesi pelaksanaan
budaya tajhin sora sebagai penyambutan tahun baru Islam di Desa Gugul Tlanakan
Pamekasan? dan kedua, apa saja nilai-nilai keislaman yang terkandung dalam
budaya tajhin sora sebagai penyambutan tahun baru Islam di Desa Gugul Tlanakan
Pamekasan?
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur,
dokumentasi dan fieldnote. Analisis data menggunakan reduksi data (data
reduction), paparan data (display data) dan penarikan kesimpulan (verivication).
Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan serta triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, prosesi pelaksanaan
budaya tajhin sora sebagai penyambutan tahun baru Islam di Desa Gugul Tlanakan
Pamekasan yaitu tokoh masyarakat atau tokoh agama disiarkan kepada warga di
majelis taklim, lailatul ijtima’ dan lain-lain menjelang bulan Muharram untuk
dianjurkan bersedekah tajhin sora dengan warna-warni lauk pauk, warga Desa
Gugul membuat tajhin sora masing-masing secara kekeluargaan, tajhin sora
disedekahkan kepada sanak famili, tetangga, kerabat terutama kaum dhu’afa dan
fakir miskin serta diadakan atau diisi hal-hal positif seperti ngaji, sholawat, berdo’a
bersama untuk mendapatkan perlindungan Allah juga santunan anak yatim dan
silaturahmi. Kedua, nilai-nilai keislaman yang terkandung dalam budaya tajhin
sora sebagai penyambutan tahun baru Islam di Desa Gugul Tlanakan Pamekasan
yaitu sedekah sesuai dengan anjuran agama Islam dengan berbagi tajhin sora
kepada sanak famili, kerabat dan tetangga tanpa membeda-bedakan, terjalinnya tali
silaturahmi atau ukhuwah Islamiyah: interaksi komunikasi sangat kental dan
bernilai ibadah positif dan taqarrub (mengharap ridho Allah) melalui budaya tajhin
sora dengan diadakan hal-hal positif seperti ngaji, sholawat dan berdo’a bersama.
Tidak tersedia versi lain