Text
Manajemen Pelatihan Berbicara Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di PP. Ummul Quro As-Suyuty
Kata Kunci: Manajemen Pelatihan Berbicara, Kegiatan Ektstrakurikuler
Penelitian ini dilatarbelakangi pada ketertarikan peneliti terhadap
Manajemen Pelatihan Berbicara Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di PP. Ummul
Quro As-Suyuty yang mana pelatihan berbicara merupakan suatu kegiatan yang
memiliki peran penting untuk membiasakan para santri dalam terampil berbicara.
Melihat hal tersebut maka peneliti tertarik terkait bagaimana pelaksanaan
manajemen dalam kegiatan pelatihan berbicara tersebut, serta bagaimana peran
SDM dalam keberlangsungan pelatihan kegiatan yang diadakan.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana fungsi manajemen dalam
pelatihan berbicara melalui kegiatan ekstrakurikuler di PP. Ummul Quro AsSuyuty. Kedua, bagaimana peran SDM dalam manajemen pelatihan berbicara
melalui kegiatan ekstrakurikuler di PP. Ummul Quro As-Suyuty. Ketiga, apa saja
faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen pelatihan berbicara melalui
kegiatan ekstrakurikuler di PP. Ummul Quro As-Suyuty. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif
karena dalam proses penelitiannya lebih banyak dilakukan di lapangan dan
melalui pengamatan langsung. Sumber data diperoleh melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
semi terstruktur, sedangkan jenis observasi yang digunakan adalah observasi
nonpartisipan. Informannya adalah para guru, pengurus dan santri PP. Ummul
Quro As-Suyuty. Kemudian data tersebut dianalisis dengan analisis kualitatif
deskriptif, kemudian seluruh data dapat dicek keabsahannya dengan perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, bahwasanya fungsi
manajemen yang dilakukan disana berjalan dengan baik mulai dari , perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan/pelaksanaan (Actuating),
pengawasan (Controlling). Hal tersebut untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama. sehingga akan menghasilkan pelatihan yang baik. Kedua, Ada
tiga SDM yang ikut berperan andil dalam pelatihan berbicara tersebut yaitu santri,
pengurus dan guru, ketiganya memiliki peran masing-masing, diantaranya yaitu
santri sebagai pelaku utama dalam kegiatan itu dan juga pengurus sebagai
pengawas ketika di lapangan serta guru sebagai pemberi arahan selaku atasan dari
keduanya. Ketiga, Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelatihan
berbicara adalah adanya manajemen yang baik didalamnya, juga semangat
keaktifan peserta yang ikut andil dalam kegiatan tersebut, baik itu santri atau
pengurus, disamping itu juga adanya kerjasama yang baik antara SDM yang ada.
Sedangkan yang menjadi penghambat yaitu adanya sarana dan prasarana yang
masih kurang disamping itu adanya sebagian santri yang masih malu dan kurang
percaya diri ketika tampil dalam pelatihan berbicara tersebut.
Tidak tersedia versi lain