Text
Strategi Ketua Technopark Dalam Pembentukan Kemampuan Wirausaha Siswa Bidang Tata Busana Di SMK Negeri 3 Pamekasan
Kata Kunci: Technopark, Kewirausahaan, Tata Busana
Pembentukan kemampuan wirausaha siswa melalui pendidikan
kewirausahaan atau edupreneurship harus di lakukan dengan penentuan dan
pelaksanaan strategi yang tepat dan baik. Technopark merupakan suatu program
yang ada di lembaga pendidikan kejuruan yang berfugsi untuk mewadahi berbagai
Teaching Factory di SMK, yang menjembatani pendidikan kewirausahaan dengan
dunia industri, serta untuk melatih skill siswa agar merasakan langsung
pembelajaran dalam suasana kewirausahaan yang sesungguhnya, salah satunya
adalah bidang kewirausahaan tata busana yang mengupayakan siswanya untuk
memiliki kemampuan wirausaha yang ahli dan kompeten dalam bidang
pembuatan busana atau pakaian jadi serta produk kerajinan lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas muncul beberapa fokus penelitian sebagai
berikut: pertama bagaimana strategi ketua technopark dalam pembentukan
kemampuan wirausaha siswa bidang tata busana, kedua bagaimana hasil strategi
ketua technopark dalam pembentukan kemampuan wirausaha siswa bidang tata
busana, ketiga apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan
kemampuan wirausaha siswa bidang tata busana. Dalam penelitian ini pendekatan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari Ketua Technopark, Pengurus TeFa
tata busana, Guru tata busana dan Siswa tata busana. Prosedur pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumetasi.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenai strategi ketua technopark
dalam pembentukan kemampuan wirausaha siswa bidang tata busana di SMKN 3
Pamekasan adalah: pertama, siswa akan di bekali dengan pembelajaran di kelas
serta di ruang Tefa tata busana yang berkenaan dengan proses produksi
barang/jasa, berupa busana juga karya kerajinan tangan. Kedua, siswa di libatkan
dalam proses pemasaran dengan menyebarkannya pada masyarakat sekolah dan
masyarakat luar sekolah, melalui pameran dan pagelaran, technopark mendukung
cara penyebarannya melalui offline dan online. Hasil strategi tersebut adalah:
pertama, skill siswa mulai terlatih. Kedua, siswa memiliki keinginan terjun ke
dunia usaha. Faktor pendukung dalam pembentukan kemampuan wirausaha siswa
ini adalah: pertama, ketersediaan alat-alat berupa mesin produksi beserta
peralatan lain yang menyangkut dengan peningkatan skill siswa dalam
menghasilkan produk baru. Kedua, adanya dukungan dari tenaga pendidik yang
kompeten dalam bidang tata busana, Sementara untuk faktor penghambatnya
adalah dari segi pemasaran, yaitu sekolah industri berbeda dengan pabrik, sekolah
industri hanya bisa menghasilkan sedikit produk, sehingga menyebabkan
perbandingan harga yang lebih mahal dari pasar lain yang mengakibatkan
masayarakat sekitar cenderung mencari yang lebih murah.
Tidak tersedia versi lain