Text
Manajemen Kurikulum Pesantren Dalam Membentuk Akhlakul Karimah di Smp Al-Faqih Sumber Nyamplong
Kata Kunci: Kurikulum Pesantren, Pembentukan Akhlakul Karimah.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi topik
atau pembahasan dalam penelitian ini yaitu: Pertama, manajemen kurikulum
pesantren di SMP Al-Faqih Sumber Nyamplong. Kedua, proses pembentukan
akhlakul karimah di SMP Al-Faqih Sumber Nyamplong. Dalam penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun sumber data yang diperoleh
melalui wawancara, obeservasi dan dokumentasi. Sumber informasinya dari kepala
sekolah, Waka kurikulum, Waka kesiswaan, guru kelas dan pengurus pesantren di
SMP Al-Faqih Sumber Nyamplong.
Hasil penelitian ini menunjukkan kurikulum berbasis pesantren di SMP
Al-Faqih Sumber Nyamplong selain mengikuti keputusan pemerintah juga
dikembangkan dengan pola pesantren. Sedangkan manajemen kurikulum berbasis
pesantren di SMP Al-Faqih Sumber Nyamplong antara lain: (1) Perencanaan
kurikulum berbasis pesantren di SMP Al-Faqih Sumber Nyamplong meliputi
bebrapa kegiatan diantaranya: penentuan tujuan, menentukan proses pembelajaran,
menentukan organisasi pengalaman belajar, dan menentukan evaluasi
pembelajaran. (2) Pelaksanaan kurikulum berbasis pesantren di SMP Al-Faqih
Sumber Nyamplong sangat didukung oleh kemampuan guru yang mengajar.
Pelaksanaan kurikulum berbasis pesantren juga tampak pada sumber belajar,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran, bahkan evaluasi pembelajaran. (3)
Pengawasan kurikum berbasis pesantren di SMP Al-Faqih Sumber Nyamplong
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal itu dapat dilihat dari teknik-teknik
supervisi yang digunakan (4) Evaluasi kurikulum berbasis pesantren di SMP AlFaqih Sumber Nyamplong dilaksanakan dengan menggunakan model CIPP
(context, input, process, dan product).
Model evaluasi ini dipilih karena bersifat menyeluruh, seluruh komponen
dari kurikulum dievaluasi. Mulai dari context atau tujuan dalam keterkaitannya
dengan tuntutan masyarakat atau lapangan, Input atau masukan yaitu siswa sebagai
subyek yang belajar, guru sebagaisubyek yang mengajar, desain kurikulum sebagai
rancangan pembelajaran, media, dan sarana prasarana. Process siswa belajar
dengan arahan, bantuan, dan dorongan dari guru. Product, baik hasil yang bisa
dilihat dari jangka pendek pada akhir pendidikan atau hasil jangka panjang setelah
bekerja atau belajar pada jenjang yang lebih tinggi. Sedangakan metode
pembentukan akhlak yang diterapkan di sekolah berbasis pesantren adalah: metode
pemahaman/ta’lim, metode pembiasaan/ta’wid, metode nasihat/mauidzoh,dan
metode keteladanan/uswah.
Tidak tersedia versi lain