Text
mplementasi Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka Pada Program Keahlian Kecantikan Dan SPA Di SMK Negeri 3 Pamekasan
Kata Kunci : Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila adalah
pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek penguatan profil pelajar pancasila
merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Berdasarkan penjelasan diatas muncul beberapa fokus penelitian sebagai
berikut: Pertama, Bagaimana penerapan pembelajaran projek penguatan profil
pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka pada program keahlian kecantikan dan
SPA di SMK Negeri 3 Pamekasan?. Kedua, Bagaimana evaluasi pembelajaran
projek penguatan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka pada program
keahlian kecantikan dan SPA di SMK Negeri 3 Pamekasan?. Ketiga, Apa saja
faktor pendukung dan penghambat pembelajaran projek penguatan profil pelajar
pancasila dalam kurikulum merdeka pada program keahlian kecantikan dan SPA di
SMK Negeri 3 Pamekasan?. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang
diperoleh oleh peneliti berupa wawancara semi terstruktur, kepada pihak yang
bersangkutan, observasi non partisipan, dan dokumentasi dengan informan kepala
sekolah, waka kurikulum, koordinator P5, guru dan siswa. Penggunaan penelitian
dengan metode kualitatif dan jenis deskriptif adalah untuk mencocokkan antara
realita yang ada di lapangan dengan teori yang berlaku.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: Pertama, Penerapan
pembelajaran P5 di SMK Negeri 3 Pamekasan menggunakan modul ajar dan
terintegrasi dengan semua mapel umum kecuali mapel kejuruan, pembelajaran P5
diadakan beberapa projek, yang pertama projek dengan tema suara demokrasi yang
kedua tentang tema gaya hidup berkelanjutan dan yang ketiga tema kebekerjaan
dan terakhir tema bhineka tunggal ika. Kedua, Evaluasi dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran P5 selesai dilakukan baru kemudian diadakan evaluasi. Evaluasi
dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik, pembuatan rpl dan
menentukan tema selanjutnya. Sedangkan evaluasi dilakukan peserta didik untuk
refleksi dan tindak lanjut. Ketiga adapun faktor pendukungnya yaitu sarana fisik
seperti gedung, lab dan lainnya, sarana digital dalam proses pembelajaran
disekolah, sarana finansial bantuan dari pemerintah seperti dana BOS dan BOP,
sarana lingkungan yang mendukung karena letak sekolah yang strategis. Faktor
penghambatnya yaitu kurangnya tanggung jawab dan komitmen beberapa
fasilitator serta beberapa peserta didik kurang atunsias dalam pembelajaran P5.
Sedangkan cara mengatasinya yakni memberikan, teguran, pemahaman serta
pelatihan sedangkan untuk peserta didik dilakukan sosialisasi yang menarik
terhadap pembelajaran P5 dan meningkatkan sumber belajar yang relevan.
Tidak tersedia versi lain