Text
Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Manajemen Konflik Intrapersonal Siswa Di SMPN 5 Pamekasan
Kata Kunci : Peran Guru Bimbingan Konseling, Manajemen Konflik Intrapersonal Siswa
Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomen yang ditemui di SMPN 5 Pamekasan
mengenai penanganan konflik intrapersonal siswa. Pertama, Bagaimana peran guru bimbingan
konseling dalam manajemen konflik intrapersonal siswa di SMPN 5 Pamekasan? Kedua, Apa
saja faktor penyebab siswa mengalami konflik intrapersonal di SMPN 5 Pamekasan? Ketiga,
Apa saja hambatan-hambatan guru bimbingan konseling dalam menangani konflik
intrapersonal siswa di SMPN 5 Pamekasan? Keempat, Bagaimana mengatasi hambatanhambatan guru bimbingan konseling dalam menangani konflik intrapersonal siswa di SMPN 5
Pamekasan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian kualitatif deskriptif ini melalui dari pengumpulan data, wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 5 Pamekasan. Yang menjadi
narasumber pada penelitian ini yaitu guru bimbingan konseling dan siswa yang berkonflik
dimana guru bimbingan konseling dan siswa sebagai informan dalam memperoleh data dan
penarikan kesimpulan. Tahapan-tahapan penelitian ini adalah Pralapangan penelitian dan
laporan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, peran guru bimbingan konseling
yaitu dengan dilakukannya konseling individu dan memberikan layanan informasi. Kedua,
faktor-faktor yang menjadi penyebab siswa mengalami konflik intrapersonal yaitu dari faktor
keluarga dan faktor ekonomi rendah. Ketiga, hambatan-hambatan yang dirasakan guru
bimbingan konseling selama menangani konflik siswa yaitu dari siswanya yang kurang
terbuka, kurang kerjasama dengan orang tua, kurangnya guru bimbingan konseling yang
membuat guru bimbingan konseling kewalahan menangani banyaknya siswa. Keempat, cara
mengatasi hambatan-hambatan guru bimbingan konseling selama menangani konflik siswa
yaitu membangun kepercayaan kepada siswa ketika siswa tersebut tertutup, Memberikan
pengertian terhadap orang tua siswa secara baik-baik dan tentu saja kalau permasalahannya
berat dibawa ke kepala sekolah untuk mencari jalan tengah atau solusi terbaik bagaimana
enaknya ketika menghadapi orang tua siswa yang tidak paham atau kurang kerjasama,
Mencari-cari waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan dengan siswa ketika masalah
waktu.
Tidak tersedia versi lain