Text
Strategi Kepala Sekolah Menyelesaikan Konflik Antar Personal Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Dalam Meningkatkan Etos Kerja Di SMP Negeri 1 Galis
Kata Kunci: Strategi, Kerjasama, Konflik, Etos kerja.
Dalam setiap hubungan kerja di sekolah perbedaan pendapat sering kali
terjadi, dan hal tersebut bisa menimbulkan konflik bagi pendidik ataupun tenaga
kependdikan di sekolah. Konflik merupakan perselisihan antara dua orang atau
lebih yang sering disebabkan karena kesalahpahaman dan perbedaan pendapat
antar keduanya. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan
faktor penyebab terjadinya konflik di SMPN 1 Galis. (2) Untuk mendeskripsikan
strategi kepala sekolah menyelesaikan konflik antar personal pendidik dan tenaga
kependidikan dalam meningkatkan etos kerja di SMPN 1 Galis, (3) Untuk
mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung kepala sekolah
menyelesaikan konflik antar personal pendidik dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan etos kerja di SMPN 1 Galis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sedanngkan prosedur pengumpulan datanya melalui wawancara (semi
stuktur), observasi (non-partisipan), dan dokumentasi. Sedangkan pengecekan
keabsahan data menggunakan triagulasi sumber.
Hasil penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa: (1) faktor
terjadinya konflik di SMPN 1 Galis konflik antara pendidik dan tenaga
kependidikan disebabkan karena kesalahpahaman, minimnya pengetahuan pada
tugas yang dikerjakan, kurangnya komunikasi atau interaksi untuk saling
bertanya, penilaian yang tak sejalan dengan keinginan antar personal sehingga
timbul perbedaan pendapat atau argumentasi yang berbeda-beda. (2) yaitu strategi
yang dilakukan kepala sekolah dalam menyelesaikan konflik dengan melakukan
pertemuan atau rapat bersama dengan mengkompromikan atau memusyawarahkan
permasalahan yang terjadi baik secara lisan ataupun tindakan kepala sekolah
dengan mencari jalan keluar, serta pemberian nasehat terhadap kinerja pendidik
agar kegiatan pendidikan disekolah ter arah dan terwujudnya kinerja guru yang
lebih berprofesional. (3) Yang menjadi factor pendukung dan penghambat kepala
sekolah dalam penyelesian konflik yaitu faktor pendukungnya : adanya kerjasama
yang baik antar personil disekolah yang ikut membantu menyelesaikan konflik,
Kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, Ketegasan
terhadap kebijakan kepala sekolah sebagai pemimpin dilembagannya, serta
pemberian nasehat terhadap kinerja pendidik. Sedangkan faktor penghambatnya
yaitu: adanya rasa yang masih saling menyalahkan antar keduanya, adanya
hasutan dari orang sekitar, serta kurangnya pengetahuan pada bidang tugas yang
dikerjakan.
Tidak tersedia versi lain