Text
Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas 5 di SDN Polagan 3
Kata Kunci: Metode Bermain Peran, Keterampilan Berbicara Siswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterampilan berbicara siswa kelas 5
dan siswa masih banyak yang kurang terampil dalam berbicara sehingga siswa
merasa malu, takut, dan canggung untuk berbicara di depan umum. Sehingga
berpengaruh kepada keterampilan berbicara. Pada penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan dan hasil penerapan metode bermain peran untuk
meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas 5 di SDN Polagan 3.
Bermain peran merupakan salah satu cara untuk mendorong imajinasi dan
kreativitas siswa. Penerapan metode bermain peran (Role Playing) sangat menarik
untuk diterapkan pada mata pelajaran bahasa indonesia, karena siswa lebih berani
dan terampil dalam berbicara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
model Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 di
SDN Polagan 3. Sumber data diperoleh melalui obeservasi, angket, tes, dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dengan menentukan nilai rata-rata.
Penerapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu ada beberapa tahap yaitu,
pertama, guru membuat RPP. Kedua, guru memberikan naskah drama kepada
siswa. Ketiga, guru membentuk kelompok 5 kelompok. Keempat, guru
memberikan contoh pementasan drama terhadap peserta didik. Ada empat tahap
yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu, Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan keterampilan
berbicara siswa kelas 5 di SDN Polagan 3. Hasil penelitian pada tahap siklus 1,
hasil tes keterampilan berbicara siswa kelas 5 setelah menerapkan metode
bermain peran (role playing) memperoleh nilai klasikal yang berjumlah 1.705.
Dari jumlah nilai klasikal dan jumlah siswa dapat diperoleh nilai rata-rata yaitu
74,13. Siswa yang tuntas dalam tes keterampilan berbicara adalah 17 siswa
dengan persentase ketuntasan 73,91%. Sedangkan 6 siswa lainnya tidak tuntas
dengan persentase ketidaktuntasan 26%. Pada tahap siklus 2, hasil tes
keterampilan berbicara siswa kelas 5 setelah menerapkan metode bermain peran
(role palying) memperoleh nilai klasikal yaitu 2.005. Dari jumlah nilai klasikal
dan jumlah siswa dapat diperoleh dengan nilai rata-rata yaitu 87,17. Siswa yang
tuntas dalam tes keterampilan berbicara yaitu sebanyak 20 siswa dengan
persentase ketuntasan yaitu, 86,96%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam tes
keterampilan berbicara sebanyak 3 siswa dengan persentase 13,04%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain peran (role playing) dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 5 di SDN Polagan 3
Tidak tersedia versi lain