Text
Analisis Self-regulation Terhadap Perilaku Insecure Anak di Panti Asuhan Amanah Umat 2 Lenteng Sumenep,
Kata Kunci: Self-regulation, Insecure, Panti Asuhan
Panti asuhan merupakan tempat tinggal atau dikenal dengan tempat
penitipan anak-anak yang sudah yatim piatu atau anak yang memang sengaja
ditipkan oleh orang tuanya karena beberapa faktor, salah satunya ekonomi.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keingin tahuan peneliti tentang regulasi diri
anak pada perilaku insecure anak di panti asuhan, karena anak-anak di panti tetap
menempuh pendidikan di sekolah umum yang tentu menuntut mereka untuk tetap
berinteraksi dengan anak-anak yang jelas berbeda nasib dengan mereka.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu:
pertama gambaran perilaku insecure anak di Panti Asuhan Amanah Umat 2
Lenteng Sumenep, kedua dampak self-regulation terhadap perilaku insecure anak
di Panti Asuhan Amanah Umat 2 Lenteng Sumenep, ketiga faktor penyebab
perilaku insecure anak di Panti Asuhan Amanah Umat 2 Lenteng Sumenep.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, prosedur
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti diantaranya wawancara,
observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data meliputi reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan. Kemudian pada pengecekan keabsahan data hasil
penelitian melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan yang
terakhir triangulasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama gambaran perilaku
insecure anak di panti asuhan, yaitu merasa tidak berharga yang membuat mereka
pesimis pada potensi yang dimiliki, ditambah dengan rasa putus asa dan kecil hati,
takut berbicara didepan umum dan berinteraksi dengan orang baru yang semakin
membuat mereka menarik diri dari lingkungan, mereka juga sering
membandingkan dirinya dengan orang lain, dan juga tidak mendapatkan
dukungan dari orang tua. Anak panti juga merasa pesimis dengan cita-cita yang
mereka miliki tidak akan bisa diwujudkan atau disebut outer circle. Kedua
regulasi diri anak di panti kurang baik, sehingga mereka tidak bisa menunjukkan
perilaku yang menjadi standar dan tujuan di masa depan, tidak memiliki motivasi
dalam diri dan belum bisa mengontrol perilaku, sehinga anak panti sering
melanggar peraturan yang ada dan tidak memiliki semangat belajar untuk masa
depan, bahkan anak di panti asuhan sering sekali tidak mengerjakan tugas sekolah,
yang semakin mengundang penilaian negatif orang lain dan semakin membuat
mereka insecure, dan merasa kurang percaya diri akan mimpinya. Ketiga faktor
yang mempengaruhi perilaku insecure anak di panti asuhan ada dua yaitu, faktor
internal seperti rasa malu dan belum bisa menerima kenyataan hidup yang mereka
alami. Sedangkan faktor eksternalnya karena ucapan negatif orang-orang
disekiatrnya seperti, ejekan dari temannya di sekolah dan kurangnya dukungan
positif dari lingkungan dan pihak keluarga pada masa depan mereka.
Tidak tersedia versi lain