Text
Strategi Guru PPKn dalam Mengatasi Degradasi Sopan Santun Melalui Model Pembelajaran Habit Forming Pada Siswa Kelas 4 di SDN Larangan Tokol 1 Pamekasan
kunci: Strategi Guru, Degradasi Sopan Santun, Pembelajaran Habit Forming
Melihat perkembangan zaman sekarang ini telah banyak penurunan yang tentunya
diakibatkan oleh faktor yang ada, tentunya faktor media sosial yang saat ini semakin
berkembang. Hal ini berujung pada menurunnya sikap dan perilaku siswa terhadap guru
maupun orang tua, oleh karena itu perlu adanya strategi guru dalam mengatasi
degradasi sopan santun yang terjadi di sekolah SDN Larangan Tokol 1 yang tentunya
guru menggunakan strategi melalui penerapan model pembelajaran habit forming
(pembiasaan) tersebut. Adapun penelitian ini memiliki tiga fokus penelitian yang menjadi
bahasan pokok sebagai berikut: pertama, Bagaimana Strategi Guru PPKn dalam Mengatasi
Degradasi Sopan Santun Melalui Model Pembelajaran Habit Forming Pada Siswa Kelas 4
Di SDN Larangan Tokol 1 Pamekasan, Kedua, Apa saja faktor penyebab terjadinya
degradasi sopan santun pada siswa kelas 4 di SDN larangan tokol 1 pamekasan, Ketiga,
Apa saja kelebihan dan kelemahan model pembelajaran habit forming dalam mengatasi
degradasi sopan santun pada siswa kelas 4 di SDN larangan tokol 1 pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif
deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SDN Larangan Tokol 1, guru kelas
4/ wali kelas, dan siswa kelas 4. Pengecekan keabsahan data menggunakan trianggulasi
sumber, teknik dan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama: strategi guru PPKn kelas 4 di SDN
Larangan Tokol 1 menggunakan model pembelajaran habit forming yang mana dalam
pelaksanaannya guru akan memberikan pembiasaan atau pembinaan agar siswa mampu
menumbuhkan sikap sopan santun terhadap guru maupun orang tua, dan teman. Kedua:
Dengan adanya model pembelajaran habit forming tentunya dikarenakan adanya faktor
penyebab terjadinya degradasi sopan santun yang terjadi di SDN Larangan Tokol 1 seperti
halnya, faktor media sosial,faktor malas belajar, faktor kurang perhatian dari orang tua dan
lain sebagainya, sehingga perlu adanya strategi dari guru dalam mengatasi degradasi
sopan santun tersebut. Ketiga: penerapan model pembelajaran habit forming mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihannya yaitu melatih siswa untuk semakin baik
dalam bersikap, melatih siswa belajar disiplin terhadap guru dan sesama, serta
mengajarkan siswa lebih leluasa dalam menerima motivasi oleh guru. sedangkan
kelemahan model pembelajaran habit forming yaitu membutuhkan waktu yang cukup
panjang dan jika tidak ada pengawasan dari guru terkadang hanya beberapa siswa yang
telah menerapkan pembiasaan yang dilakukan oleh guru
Tidak tersedia versi lain