Text
Pembelajaran Apresiasi Puisi Melalui Pendekatan Visualization Auditory Kinesthetic Siswa SMP Al-Gebra Ganding Sumenep,
Kata kunci :Pembelajaran, apresiasi puisi, Visualization Auditory Kinesthetic
Apresiasi puisi berarti kegiatan positif yang berkaitan dengan puisi yaitu
dengan mendengar atau membaca puisi.Dalam pembelajaran apresiasi puisi kali ini
menggunakan pendekatan Visualization Auditory Kinesthetic (VAK).Gaya belajar
visual berfokus pada indera penglihatan untuk lebih mudah mengerti dan memahami
materi pelajaran. Auditory adalah sebuah gaya belajar yang mengandalkan
pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Sedangkan kinesthetic
merupakan gaya belajar yang melibatkan gerakan.Tujuan penelitian ini yang pertama,
mendeskripsikan pembelajaran apresiasi puisi di SMP Al-Gebra Ganding
Sumenep.Kedua, mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam
pembelajaran apresiasi puisi melalui pendekatan visualization auditory
kinestheticSMP Al-Gebra Ganding Sumenep.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena terkait penelitian yang ada di lapangan
secara alamiah dan bebas dari pengaruh orang lain atau diri peneliti sendiri. Prosedur
pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan
dokumentasi dengan sumber data kepala sekolah, guru Bahasa Indonesia,
pembimbing pembelajaran apresiasi puisi, dan siswa. Pengecekan keabsahan data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa meningkatkan ketekunan yang berarti
melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti menunjukkan bahwa : pertama,
pembelajaran apresiasi puisi di SMP Al-Gebra Ganding Sumenep tidak diwajibkan
bagi seluruh siswa dan tidak pula dikhususkan pada satu kelas saja. Akan tetapi untuk
siswa yang mempunyai bakat dan minat di bidang tersebut. Kedua, faktor pendukung
dalam pembelajaran apresiasi puisi melalui pendekatan visualization, auditory, dan
kinesthetic, terletak pada peran guru dalam pembelajaran, support dari pihan sekolah
dan pesantren, sarana dan prasarana, serta semangat yang dimiliki oleh siswa. Faktor
penghambat dalam pembelajaran ini adalah waktu, karakter siswa, dan kemampuan
siswa.
Tidak tersedia versi lain