Text
. Penggunaan Media Dua Dimensi Pada Pembelajaran Ipa Dengan Materi Rangka Manusia Dan Fungsinya Kelas V Di Sdn Sumedangan Iii Kec. Pademawu Kab . Pamekasan
Kata Kunci: Media Dua Dimensi, IPA
Metode yang sering digunakan oleh guru IPA dalam mengajar pelajaran
yakni sering kali menggunakan metode ceramah. Metode ini dirasa kurang tepat
karena menimbulkan kebosanan pada siswa sehingga siswa kurang
memperhatikan pelajaran, antusias siswa dalam pelajaran pun juga kurang. Materi
IPA yang dipelajari dan dikaji mempunyai sudut pandang dan ruang lingkup yang
luas, perlu adanya media yang dapat membantu siswa untuk memahami dan
mengatasi keterbatasan siswa karena sudut pandang dan ruang lingkup yang luas.
Berdasarkan fenomena tersebut maka fokus penelitian ini terdapat dua bagian
yaitu: bagaimana cara guru menerapkan media dua dimensi pada pembelajaran
IPA dengan materi rangka manusia dan fungsinya kelas V, bagaimana respon
siwa dalam penggunaan media dua dimensi pada pembelajaran IPA dengan
materi rangka manusia dan fungsinya kelas V. Oleh karena itu, guru harus
memberikan motivasi kepada siswa agar siswa di kelas sangat bersemangat untuk
belajar IPA.
Rancangan Penelitian yang digunakan adalah kualitatif sedangkan metode
penelitiannya dengan wawancara, observasi, angket, dokumentasi. Subjek dalam
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN SUMEDANGAN III.
Hasil dari penelitian ini adalah cara guru menerapkan media dua dimensi
adalah siswa memahami materi yang sudah di paparkan oleh guru dengan
menggunakan media dua dimensi Pertama guru memilih metode yang akan
digunakan yaitu media dua dimensi berupa gambar. Kedua guru memperlihatkan
gambar rangka manusia dan fungsinya kepada siswa. Ketiga guru menjelaskan
kepada siswa mengenai gambar sesuai dengan materi yang diajarkan. Keempat
guru memberikan pertanyaan terhadap siswa mengenai materi yang sudah
dijelasakan dengan menggunakan media dua dimensi, media dua dimensi sangat
membantu sekali dalam belajar karena siswa memahami dan menangkap materi
pelajaran yang guru sampaikan. Sedangkan untuk respon siswa terhadap
penggunaan media dua dimensi peneliti ini menggunakan 4 kategori yaitu Sangat
Setuju (S) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Tidak Sangat Setuju (TST) Dengan 4
kategori diatas peneliti membuat 5 pertanyaan yang harus di isi oleh responnden.
Dari 4 kategori di atas akan dikelompokkan menjadi 2 responden positif dan
negatif . Kemudian di cari rata-rata persentase responden dengan membagi jumlah
persentase responden dengan jumlah pernyataan dalam angket. Berdasarkan
hasil penelitian 21 peserta didik memiliki jawaban setuju mengenai respon
terhadap penggunaan media dua dimensi dan termasuk dalam kategori baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari persentase 96,2% jawaban bernilai positif (untuk opsi
sangat setuju dan setuju) dan 3,8% untuk jawaban bernilai negatif (untuk opsi
tidak setuju dan sangat tidak setuju)
Tidak tersedia versi lain