Text
Tuturan Imperatif Guru Kepada Siswa di SMAS Al- Muqri Desa Prenduan, Pragaan, Sumenep
Kata Kunci : Tuturan imperatif, Guru, Siswa
Penelitian ini membahas mengenai tuturan imperatif guru kepada siswa di
SMAS Al-Muqri Prenduan, kecamatan Pragaan, kabupaten Sumenep. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan tuturan imperatif guru, meliputi : (1) tuturan imperatif
ajakan guru kepada siswa, (2) tuturan imperatif permintaan guru kepada siswa, dan (3)
tuturan imperatif suruhan guru kepada siswa di SMAS Al-Muqri Prenduan, kecamatan
Pragaan, kabupaten Sumenep.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa tuturan imperatif yang bersumber dari para
guru di SMAS Al-Muqri.Instrumen dalam penelitian iniadalah peneliti sendiri sebagai
alat pengumpul utama data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi dan metode simak. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui
beberapa tahapan, diantaranya: tahap identifikasi data, klasifikasi data, interspretasi
data, dan pendeskripsian data. Data yang diperoleh diuji keabsahannya dengan
menggunakan triangulasi data, meliputi: triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan
triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa guru di SMAS Al-Muqri sering
menggunakan tuturan imperatif yang memperhatikan prinsip kesantunan. Dari hasil
observasi yang dilakukan, diperoleh 30 data tuturan imperatif yang digunakan oleh
guru kepada siswa di SMAS Al-Muqri Prenduan Pragan Sumenep. Tuturan imperatif
tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu: tuturan imperatif ajakan, tuturan imperatif
permintaan, dan tuturan imperatif suruhan. Tuturan imperatif ajakan yang sering
digunakan oleh guru kepada siswa, meliputi: 7 tuturan dengan penggunaan beberapa
penanda kesantunan, meliputi kata ayo, mari, dan coba. Selain itu, ditemukan 13
tuturan imperatif permintaan yang sering digunakan dengan penggunaan beberapa
penanda kesantunan, meliputi kata tolong dan coba. Adapun penggunaan tuturan
imperatif suruhan yang ditemukan meliputi 10 tuturan, dengan penggunaan beberapa
penanda kesantunan, meliputi kata tolong, harap, silahkan, coba, dan ayo. Kata-kata ini
digunakan untuk membuat tuturan imperatif menjadi terkesan lebih halus. Penggunaan
tuturan imperatif yang memperhatikan prinsip kesantunan oleh guru SMAS Al-Muqri
disebabkan karena sekolah ini sangat menjunjung tinggi agama dan budaya. Dalam hal
ini, lingkungan sekolah yang agamis dan lekat dengan budaya pesantren sangat
mempengaruhi tuturan yang digunakan oleh guru. Penggunaan tuturan imperatif yang
memperhatikan prinsip kesantunan ini bertujuan agar proses belajar-mengajar dapat
berjalan dengan baik, karena bahasa yang dipakai oleh guru menjadi role model bagi
peserta didiknya, serta dapat mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa.
Tidak tersedia versi lain