Text
Implementasi Tradisi Sima’an Al-Qur’an di Pondok Pesantren Zainul Ibad Prenduan
Kata Kunci: Sima’an Al-Qur’an, Pondok Pesantren Zainul Ibad Prenduan.
Sima’an Al-Qur’an adalah tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al-Qur’an.
Sima’an Al-Qur’an di Pondok Pesantren Zainul Ibad mempunyai cara tersendiri untuk menjaga
hafalannya. Cara yang dilakukan didalamnya yaitu dengan adanya mudarrasah, khataman sebulan
sekali, dan setiap kelipatan 5 juz harus diujikan dengan membaca bil ghaib. Pondok Pesantren
Zainul Ibad merupakan pondok pesantren tahfidzul Qur’an, yang mana para santrinya diwajibkan
untuk menghafal Al-Qur’an. Bagi para santri yang sudah mempunyai hafalan Al-Qur’an dalam
menjaganya yaitu dengan selalu diulang-ulang agar tidak mudah lupa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendiskripsikan dan
menganalisis fenomena dan peristiwa yang terjadi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber informasi berasal dari beberapa ustad dan
beberapa santri di Pondok Pesantren Zainul Ibad Prenduan. Sedangkan pengecekan keabsahan data
dilakukan melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dalam menjaga hafalan yang dilakukan
oleh santri di Pondok Pesantren Zainul Ibad yaitu dengan cara mudarrasah, khataman sebulan
sekali, dan setiap kelipatan 5 juz harus diujikan dengan membaca bil ghaib, dengan cara itu santri
bisa menjaga hafalan yang dimiliki agar tidak mudah lupa. Yang sering dilalukan oleh santri di
Pondok Pesantren Zainul Ibad dalam menjaga hafalannya yaitu dengan sering melakukan sima’an
matsna-matsna, karena sebelum menyetor hafalan kepada kiyai atau ustad santri harus melatih
terlebih dahulu dengan meminta sima’a kepada temannya agar hafalan yang dimiliki ketika di
setor kepada kiyai atau ustad menjadi lancar
Tidak tersedia versi lain