Text
Konsumsi Perspektif al-Ghazali
Kata Kunci: Konsumsi Perspektif al-Ghazali
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perilaku konsumen muslim yang
cenderung konsumtif dan di nilai kurang produktif. Hal ini di tunjukkan oleh LIPI
bahwa Indonesia yang mayoritas umat muslim menduduki peringkat ketiga dari 106
Negara di dunia dalam hal kepercayaan dan untuk berbelanja. Selain itu konsumsi
saat ini lebih bersifat rekreasional dan menawarkan kenyamanan, seperti jalan-jalan
dan makan-makan dengan mengunggah foto atau flexing di sosial media, hanya
untuk memenuhi gaya hidup dan kesenangan semata tanpa memikirkan dampak
yang akan terjadi setelahnya. Gaya hidup yang seperti ini tidak hanya terjadi pada
golongan menengah keatas melainkan menengah ke bawah juga ikut serta di
dalamnya, tidak hanya pada kalangan anak muda akan tetapi juga terdapat pada
kalangan tua. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana konsep
konsumsi dalam perspektif al-Ghazali dan etik konsumen perspektif al-Ghazali.
Sehigga pemikiran al-Ghazali nantinya dijadikan sebagai parometer atau pisau
analisa atas fenomena atau permasalahn yang terjadi dilapangan saat ini.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya 1. Bagaimana
konsep konsumsi perspektif al-Ghazali dalam kitab Ihya’Ulumuddin? 2.
Bagaimana etika konsumsi perspektif al-Ghazali? Sedangkan tujuan dari penelitian
ini yaitu mengetahui bagaimana konsep dan etika konsumsi perspektif al-Ghazali
dalam kitab Ihya’Ulumuddin.Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan
pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh berasala dari data primer dan
data sekunder dengan menggunakan metode konten analisis, dengan membaca,
mencermati, menghimpun, menelaah, dan di identifikasi secara mendalam,
kemudian dianalisis dan di simpulkan.
Hasil dari penelitian ini yaitu menurut al-Ghazali Konsumsi adalah kegiatan
pemenuhan kebutuhan yang niat dan tujuannya hanya mendapatkan kekuatan untuk
beribadah kepa Allah, sehingga bernialai ibadah dengan tidak berlebihan yang
hanya menuruti hawa nafsu semata, yang dapat menjerumuskan kepada
kemudharatan. Sedangkan perilaku konsumsi menurut al-Ghazali harus sesuai
dengan etika dan prinsip konsumsi. Karena beliau adalah seorang sufi beliau
mengatakan bahwa konsumsi dilakukan hanya sekedarnya saja, tidak berlebihan
yang sifatnya hanya menuruti nafsu semata
Tidak tersedia versi lain