Text
Makna Hanĩf dalam Al-Qur’an Kajian Semantik Toshihiko Izutsu
Kata Kunci : Makna Hanĩf , Al-Qur’an, Kajian Semantik Toshihiko Izutsu
Al-Qur’an adalah objek studi yang tidak ada habisnya bagi para intelektual
Muslim dan non-Muslim. Sebelum ajaran Islam, ada agama-agama yang dianut oleh
masyarakat awal, yaitu ; Arab Jahiliyah, Yahudi, Kristen dan Hanĩf. Kata ini
mempunyai keunikan untuk dikaji, karena kata ini digunakan dalam beberapa istilah
yang berbeda dan juga ditafsirkan secara berbeda oleh para ulama. Maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah: Apa makna kata hanĩf dalam Al-Qur’an? dan
Bagaimana makna kata hanĩf berdasarkan analisis semantik Toshihiko Izutsu?
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) Metode yang
digunakan adalah metode tematik, lebih khusus lagi metode tematik term. Di sisi lain,
pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan linguistik untuk menggali bahasa
dan makna Al-Qur'an. Pendekatan linguistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan semantik yang lebih berfokus pada makna, dan semantik yang
digunakan adalah semantik Toshihiko Izutsu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama kata “hanĩf” dalam AlQur’an memiliki makna lurus. Kedua berdasarkan analisis semantik Toshihiko Izutsu
1). Makna dasar: lurus 2). Makna rasional: tergantung pada kalimat yang digunakannya
3). Makna sinkronik: jalan yang lurus 4). Makna diakronik dibagi menjadi tiga periode:
yaitu a). Pra Qur’anik: kata hanĩf digunakan untuk menggambarkan orang-orang
Jahiliyah, yang menganut agama Ibrahim dan berpaling dari penyembahan berhala. b).
Qur’anik: kata “hanĩf” menjadi argumen tandingan yang kuat terhadap klaim orangorang Yahudi dan Kristen yang mengklaim bahwa Ibrahim adalah salah satunya. c).
Pasca Qur'anik: kata hanĩf pada periode ini dikaitkan dengan agama Islam. Yang
terakhir adalah hasil dari analisis semantik Toshihiko Izutsu yaitu kata “hanĩf” dapat
didefinisikan sebagai agama yang tidak bertentangan dengan agama Islam
Tidak tersedia versi lain