Text
Interaksi Antarumat Beragama dalam Surah Al-Kāfirūn Perspektif Tafsĭr Maqāṣidĭ Abdul Mustaqim
Kata Kunci: Interaksi Antarumat Beragama, Al-Kāfirūn, Tafsĭr Maqāṣidĭ
Surah al-Kāfirūn merupakan surah yang mengajarkan umat Islam untuk
berinteraksi dengan penganut agama lain secara bijak. Penelitian ini berusaha
untuk menjawab dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana interaksi antarumat
beragama dalam surah al-Kāfirūn perspektif tafsĭr maqāṣidĭ Abdul Mustaqim?
dan (2) Apa urgensi penerapan interaksi antarumat beragama dalam surah alKāfirūn bagi kehidupan sosial umat beragama?
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan tafsĭr
maqāṣidĭ dengan metode tafsĭr maqāṣidĭ Abdul Mustaqim. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori-teori tafsir maqāṣidĭ. Teori-teori tersebut terdiri
dari teori maqāṣid al-Qur’ān dan teori maqāṣid asy-syarĭʻah dengan tujuan
menggali makna yang secara implisit tidak terkatakan oleh teks, sehingga
diperoleh maqāṣid (tujuan, ideal moral dan signifikansi) ayat Al-Qur’an.
Hasil dari penelitian ini yaitu (1) Berdasarkan perspektif tafsĭr maqāṣidĭ
Abdul Mustaqim, interaksi antarumat beragama yang terdapat di dalam surah alKāfirūn bertujuan untuk menjaga dan memelihara kemurnian agama Islam sebagai
sebuah kebutuhan yang sifatnya ḍarūriyāt. Pola interaksi tersebut menjadikan
prinsip tauhid sebagai perkara yang paling utama dalam menjalin hubungan atau
interaksi dengan penganut agama lain. Kekokohan dalam memegang teguh akidah
tauhid akan termanifestasi ke dalam sikap religiositas yang tinggi dan sikap
toleran yang mengedepankan nilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan,
pembebasan dan tanggung jawab ketika berinteraksi dengan penganut agama lain.
(2) Urgensi dari enerapan interaksi antarumat beragama dalam surah al-Kāfirūn
bagi kehidupan sosial umat beragama dapat mengantarkan umat beragama pada
terbentuknya interaksi antarumat beragama yang harmonis. Pola interaksi tersebut
mengedepankan sikap moderat dalam memahami ajaran agama, saling
menghargai dan menghormati keyakinan dan ritual peribadatan masing-masing
penganut agama tanpa mengenyampingkan keyakinannya sendiri. Pola interaksi
semacam ini merupakan hal yang urgen untuk diterapkan dalam kehidupan sosial
masyarakat beragama sebagai upaya untuk mendukung terciptanya kerukunan
antarumat beragama
Tidak tersedia versi lain