Text
Menghafal Al-Qur’an Bagi Santri Usia Sekolah Dasar di Yayasan Nurul Qur’an Desa Laden Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan
Kata kunci: Yayasan Nurul Qur’an, Menghafal Al-Qur’an, Santri.
Perkembangan teknologi di masa saat ini memiliki dampak yang signifikan
terhadap masyarakat, terlebih pada anak usia dini atau anak-anak yang masih
tingkat Sekolah Dasar. Penggunakan teknologi terlebih android sudah menjadi
kebutuhan primer bagi masyarakat sebagai mejalankan aktivitas sehari-hari, tidak
hanya itu, saat ini anak-anak pun sudah banyak menggunakannya walapun
fungsinya tidak sama dengan orang dewasa pada umumnya. Anak-anak yang
memegang android kini dipenuhi oleh berbagai macam aplikasi khususnya game
online yang sudah ngetran saat ini. Akan tetapi, meskipun secara umum fenomena
yang tampak bagi usia Sekolah Dasar adalah bermain game android dan segala
macam aneka permainan, ternyata ada sekelompok orang yang mengumpulkan
anak-anak dan mendirikan program khusus dalam mencerdaskan anak dari usia
Sekolah Dasar, baik program yang mengkhususkan pada materi pembelajaran
umum, seperti matematika, IPS, dan IPA, ataupun program yang memfokuskan
pada pelajaran Agama, seperti baca kitab kuning, baca Al-Qur’an, rumah tahfidz,
dan pengenalan-pengenalan dasar keagamaan lainnya. Salah satunya lembaga
yang menapung anak usia SEKOLAH DASAR untuk menjadi seorang hafidzah
yakni Yayasan Nurul Qur’an di Laden, Pamekasan. Berdirinya yayasan ini salah
satunya atas kemauan masyarakat yang ingin menjadikan putra-putrinya menjadi
hafidzah sejak usia dini, sekaligus memalingkan dari gumparan kecanggihan
teknologi saat ini. Dengan demikian penulis merumuskan rumusan masalah
meliputi; bagaimana proses menghafal Al-Qur’an di Yayasan Nurul Qur’an,
Laden, Pamekasan? Dan bagaimana keterlibatan orang tua dalam meningkatkan
hafalan putra-putrinya?
Untuk menjawab persoalan di atas, penulis menggunakan penelitian kualitatif
deskriptif, data dalam penelitian ini diperoleh di lapangan melalui cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Untuk sumber informasinya yakni kiai, ustad,
santri, dan wali santri.
Hasil dari penelitian ini ialah; Pertama, proses dalam menghafal Al-Qur’an di
Yayasan Nurul Qur’an tidak jauh berbeda dengan yayasan tahfidz lainnya, dimana
sebelum menghafal mereka terlebih dahulu memiliki niat yang mantap untuk
menjadi seorang hafidzah, setelah itu mereka akan dibina sebaik mungkin sampai
menjadi hafidzah dengan bacaan yang sesuai dengan kaidahnya. Dan kedua, untuk
menyukseskan kegiatan tersebut, orang tua disarankan untuk ikut berpartisipasi
yakni dengan mengoreksi ulang hafalan putra-putrinya, supaya hal ini dilakukan
maka pengasuh memberikan kertas yang berisikan kolom, apabila sudah
menyetorkan hafalan ke orang tua, maka orang tua memberikan paraf dan tanggal
di kolom tersebut.
Tidak tersedia versi lain