Text
Amal Saleh dalam Al-Qur’an: Kajian Semantik atas Tafsir AlKassyāf Karya Az-Zamakhsyari
Kata Kunci : „Amal Ṣāliḥ, Al-Qur’an, Tafsĭr Al-Kassyāf
Amal saleh (perbuatan baik) ini mempunyai pengertian yang luas, baik yang
berhubungan dengan Tuhan atau yang bertalian dengan sesama manusia, diri sendiri
dan alam semesta. Terdapat banyak perbedaan dalam memaknai term „amal ṣāliḥ.
Perbedaan pemaknaan ini disebabkan oleh karena tiadanya kejelasan Al-Qur‟an
dalam menyebutkan secara eksplisit tentang bagaimana bentuk perbuatan baik yang
berujung pada term „amal ṣāliḥtersebut. Maka perlu dikaji dengan semantik untuk
mengetahui bagaimana makna„amal ṣāliḥsecara komprehensif. Dalam penelitian ini
akan menjawab pertanyaan; Bagaimana bentuk term„amal ṣāliḥdalam AlQur‟an?Bagaimana penafsiran Az-Zamakhsyari tentang „amal ṣāliḥdalam tafsir AlKassyāf?Bagaimana analisis semantik „amal ṣāliḥdalam tafsir Al-Kassyāf?
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kepustakaan (library research) dengan metode semantik yang berpatokan pada teori
semantik dari Toshihiko Izutsu dalam menganalisis „amal ṣāliḥdalam tafsir AlKassyāf karya Az-Zamakhsyari.
Melalui metode penelitian di atas, penelitian ini menghasilkan tiga pokok
temuan penelitian. Pertama, Bentuk term „amal ṣāliḥdisebutkan dalam Al-Qur‟an
sebanyak 89 kali dengan variasi bentuk yang berbeda-beda, yakni, ‘Amila
Ṣāliḥ,‘Amila al-Ṣāliḥāt, ‘Amilūal-Ṣāliḥāt, Ya’malṢāliḥ,Ya’malal-Ṣāliḥāt,
Ta’malṢāliḥ, Na’malṢāliḥ, I’malūṢāliḥ, A’malṢāliḥ, ‘AmalṢāliḥ, Yuṣliḥ A’mālyang
dari semuanya memiliki arti berbuat kebaikan. Kedua, Penafsiran Az-Zamakhsyari
tentang amal salihdalam tafsir al-Kassyāf dalam semua penafsirannya, amal saleh
melekat erat dengan narasi kebaikan seperti taat, sabar, tobat, takwa, bersih dari
perbuatan dosa, tidak berbuat zalim, bersyukur atas nikmat Allah, berinfak atau
mengeluarkan harta untuk jihad di jalan Allah, perkataan yang baik (zikir, takbir,
tasbih, tahlil, membaca Al-Qur‟an dan istighfar), serta segala perbuatan yang sejalan
dengan Al-Qur‟an dan hadis.Dari semua konteks amal saleh tersebut harus
belandaskan keimanan dan sebagai bentuk konsekwensinya adalah balasan berupa
surga. Ketiga, Analisis semantikamal salihdalam tafsiral-Kassyāf melalui teori
Toshihiko Izutsu yaitu secara analisis sintagmatik, amal saleh berkaitan dengan
iman, taubat dan surga sebagai imbalan. Sedangkan dalam analisis paradigmatik,
amal saleh senada dengan kata birr,taqwā dan hasanah serta bertolakbelakang
dengan fasād dan sayyi’ah. Hasil dari analisis sintagmatik dan paradigmatik tersebut
merupakan implikasi dari amal saleh yang melekat erat dengan perbuatan dan hasil
(orientasi).
Tidak tersedia versi lain