Text
Maqāṣid Al-Qur’ān dalam Ayat-ayat Hasad (Perspektif Ibn `Āsyūr dalam at-Taḥrĭr wa at-Tanwĭr)
Kata Kunci: Ibn ‘Āsyūr, Hasad, Maqāṣid Al-Qur’ān.
Hampir semua penyebab hasad adalah hasil dari perasaan rendah diri dan
kekecewaan. Ketika seseorang memandang orang lain lebih sempurna darinya,
perasaan rendah diri menguasainya, yang dengan bantuan faktor eksternal seperti
kalahnya nikmat yang ia punya dari orang lain dan kecenderungan batin
menghasilkan perasaan tidak suka dalam hatinya. Faktor lain yang menyebabkan
penyakit hasad di dalam hati pelaku semakin bertambah adalah semakin
merajalelanya kesewenang-wenangan seseorang dan semakin tingginya angka
kezaliman terhadap masyarakat. Atas dasar itulah penelitian ini akan menjawab dua
pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimana penafsiran Ibn ‘Āsyūr terhadap ayat-ayat hasad
dalam kitab al-Taḥrǐr wa al-Tanwǐr? (2) Bagaimana analisis maqāṣid al-Qur’ān
Ibn `Āsyūr terhadap ayat-ayat hasad?
Dengan pendekatan maqāṣid al-Qur’ān Ibn `Āsyūr, penulis berusaha
menggali maksud, tujuan dan hikmah dari suatu ayat demi menciptakan
kemaslahatan dan mencegah kerusakan di dunia.
Temuan dari penelitian ini adalah; (1) Penafsiran Ibn `Āsyūr terhadap lafal
ḥasad dalam kitab al-Tahrir wa al-Tanwir adalah, sifat yang dimiliki seseorang
yang dengannya orang tersebut dapat melakukan tindakan yang tidak diinginkan
seperti dengki dan ingin menghilangkan nikmat yang ada pada orang yang
didengki. Sebab, ḥasad disebaban oleh perasaan kecil hati dan iri kepada seseorang
yang mendapatkan nikmat lebih daripada dirinya, sedangkan dia tidak mendapatkan
nikmat serupa. Maka dari itu, ḥasad juga dapat dipahami sebagai keinginan
seseorang untuk menghilangkan suatu nikmat dari orang lain yang nikmat tersebut
tidak dimiliki oleh orang yang ḥasad. (2) Dalam analisis maqāṣid al-Qur’ān Ibn
`Āsyūr terhadap ayat-ayat ḥasad dalam Al-Qur’an dapat diambil maksud sekaligus
pesan moral yang dapat dipetik adalah. Pertama, Manusia sejatinya diwajibkan
berakidah yang benar sebagai pangkal dan dasar untuk melakukan kewajiaban
seorang hamba. Kedua, memilki karakter dan kepibadian terpuji menjauhi sifatsifat tercela yang dapat merusak ketentraman hati. ketiga, ada beberapa produk
hukum yang dapat diambil dalam ayat-ayat ḥasad seperti hukum pembagian harta
rampasan perang. keempat, sangat patut dan sebuah keharusan bagi semua manusia
untuk selalu merenung tentang kekuasaan Allah, untuk semakin menambah rasa
keimanan kepada Allah. Kelima, Keseimbangan proses yang benar dan usaha yang
cukup dalam beragama, kemudian dengan memiliki perilaku yang baik akan
mendapat imbalan berupa surge yang di dalamnya banyak kenikmatan dan tidak
ada permusuhan. Keenam, wajib bagi semua umat muslim untuk meyakini
kemukijizatan Al-Qur’an dari segala aspek, baik dari aspek kebahasan, penggunaan
kata, aspek dari kejidian masa lalu dan masa depan, yang semuanya diungkap
kebenarannya oleh Al- Qur’an
Tidak tersedia versi lain