Text
Pembacaan Enam Surah Al-Qur’an Pilihan dalam Tradisi Jailanian di Pondok Pesantren As-Syahidul Kabir Dusun Sumber Batu Desa Blumbungan Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Surah Al-Qur’an Pilihan, Tradisi Jailanian, Pondok Pesantren
As-Syahidul Kabir.
Beragam tradisi yang ada di masyarakat menunjukkan respons terhadap
adanya Al-Qur’an. Masyarakat dan para santri meyakini bahwa pembacaan esurah
Al-Qur’an dapat mengatasi kenakalan, kemalasan, serta meningkatkan kecerdasan
anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah terkait
pembacaan surah Al-Qur’an pilihan dalam tradisi jailanian, yaitu: pertama,
Bagaimana pembacaan enam surah Al-Qur’an pilihan dalam tradisi Jailanian di
Pondok Pesantren As-Syahidul Kabir?; dan kedua, Bagaimana resepsi pembacaan
enam surah Al-Qur’an pilihan dalam tradisi Jailanian di Pondok Pesantren AsSyahidul Kabir untuk mengatasi anak yang nakal dan malas?; ketiga, Bagaimana
makna pembacaan enam surah Al-Qur’an dalam tradisi jailanian?
Penelitian ini menggunakan pendekatan resepsi Al-Qur’an dengan teori
fungsional Al-Qur’an Hans Robert Jauss (1921-1997 M), yaitu efek dan
tanggapan sebagai dua aspek kunci dalam pembicaraan, serta mengenai peran
pembaca dalam memahami dan menafsirkan karya sastra. Resepsi Al-Qur’an
merupakan kajian yang membahas tentang sambutan atau tanggapan pembaca
terhadap ayat-ayat suci Al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah living Qur’an. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah
penelitian lapangan (field research).
Hasil penelitian ini yaitu: pertama, Pondok Pesantren As-Syahidul Kabir
merupakan salah satu pondok pesantren yang melaksanakan pembacaan enam
surah Al-Qur’an dalam tradisi jailanian. Tradisi pembacaan enam surah Al-Qur’an
pilihan dalam tradisi jailanian ini bertujuan agar anak-anak yang nakal bisa
sembuh (tidak nakal lagi). Kedua, efek dan tanggapan pembaca (orang yang dijailani-kan) terhadap pembacaan enam surah Al-Qur’an dalam tradisi jailanian ini
adalah gangguan kejiwaan yang ada dalam diri anak-anak perlahan-lahan mulai
berkurang, meskipun butuh waktu yang cukup lama, dan tidak hanya di-jailanikan satu kali. Ketiga, makna dari pembacaan enam surah Al-Qur’an dalam tradisi
jailanian ini adalah membantu agar keinginan (hajat) dari seseorang bisa terkabul,
seperti yang diyakini masyarakat dan para wali santri bahwasanya pembacan
enam surah Al-Qur’an dalam tradisi jailanian mampu mengatasi anak yang nakal.
Sehingga dengan demikian, dapat dipahami bahwa anak-anak yang mempunyai
gangguan-gangguan kejiwaan dan pendidikan bisa berkurang dengan adanya
pembacaan Al-Qur’an, dan pada akhirnya anak-anak itu bisa normal kembali
tanpa adanya gangguan-gangguan yang merusak anak tersebut. Resepsi yang ada
di Pondok Pesantren As-Syahidul Kabir ini termasuk resepsi fungsional dengan
teori Jauss yang dikenal dengan horizon harapan, yaitu harapan yang diinginkan
oleh pembaca dari pembacaan ini adalah disembuhkannya anak-anak yang nakal
dan malas
Tidak tersedia versi lain