Text
Ayat-ayat Fakhūr dalam Al-Qur’an (Analisis Semantik Perspektif Toshihiko Izutsu dalam Tafsīr Asy-Sya’rāwī)
Kata Kunci: Ayat-Ayat Fakhūr, Analisis Smantik Toshihiko Izutsu, Tafsīr
Asy-Sya’rāwī
Manusia di zaman sekarang apabila semakin bertambahnya atau tingginya
kedudukan atau jabatan seseorang dapat menjadi salah satu penyebab orang
menjadi bangga atau sombong dengan hal tersebut. Fakhūr merupakan salah satu
sifat yang sering ditampakkan oleh manusia dikarenakan mempunyai nikmat yang
lebih dari Allah Swt. di dalam Al-Qur’an seringkali menyebut kata
membanggakan diri dengan term fakhūr dan derivasinya. Hal itu membuat penulis
tertarik untuk meneliti ayat-ayat fakhūr dan derivasinya dalam kitab Tafsīr AlSya’rāwī. Atas dasar itulah penelitian ini akan menjawab tiga pertanyaan, yaitu
(1) Apa saja ayat-ayat fakhūr dalam Al-Qur’an? (2) Bagaimana penafsiran ayatayat fakhūr dalam Tafsīr Asy-Sya’rāwī (3) Bagaimana analisis semantik perspektif
Toshihiko Izutsu terhadap ayat-ayat fakhūr.
Dengan pendekatan semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu,
penulis akan mengupas makna term fakhūr dan derivasinya dalam Tafsīr AlSya’rāwī dan menemukan weltanshauung atau pandangan dunia Al-Qur’an
terhadap makna term tersebut. Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan
penelitiaan kepustakaan. Penelitian ini difokuskan pada ayat-ayat yang menyebut
term fakhūr dalam Al-Qur’an.
Temuan dari penelitian ini adalah: 1) Term fakhūr disebutkan sebanayak 6
kali di 5 ayat dalam Al-Qur’an, secara keseluruhan memiliki makna
membanggakan diri. 2) Penafsiran al-Sya’rāwī terhadap ayat fakhūr yaitu dalam
QS. Hūd ayat 10 dejelaskan mengenai fakhūr yang diartikan mengenai
kebanggaan yang tidak mendasar atas kenikmatan yang telah Allah anugerahkan
kepadanya. QS. Luqman ayat 18 dijelaskan mengenai fakhūr yang diartikan
bangga sebab mendapatkan kelebihan dibandingkan orang lain. QS. An-Nisa’ ayat
36 dijelaskan mengenai fakhūr yang diartikan sombong kepada orang lain yaitu
lebih kepada orang yang tidak mendapatkan balasan cinta dan selalu memuji
dirinya sendiri. QS. Al-Hadid ayat 20 dijelaskan mengenai fakhūr yang diartikan
menyombongkan diri dan bangga dengan harta yang dimliki oleh dirinya sendiri
dan keturunan. QS. Al-Hadid ayat 23 dijelaskan mengenai fakhūr yang diartikan
mengenai larangan bangga dengan nikmat yang telah Allah berikan.dijelaskan.
QS. Ar-Rahman ayat 14 dijelaskan fakhūr di sini bermakna tembikar yaitu tanah
kering, dimana tanah kering ini dasar dari penciptaan manusia. 3) Hasil akhir dari
semantik Toshihiko Izutsu terhadap term fakhūr bermakna pandangan dunia AlQur’an atau weltanshauung atas penggunakaan term fakhūr bermakna bangga
atau membanggakan diri
Tidak tersedia versi lain