Text
Analisis Semantik Makna Fariḥ dan dalam Kitab Tafsir Al-Syaʻrāwi
Kata Kunci: Al-Syaʻrāwĭ, Fariḥ, Semantik.
Manusia di zaman modern ini banyak mengalami problematika terkait
kesehatan mental dalam meraih kebahagiaan atau kegembiraan dalam hidup. Di
dalam Al-Qur’an seringkali menyebut kata gembira dengan kata fariḥ. Hal itu
membuat penulis tertarik untuk meneliti makna fariḥ dalam kitab Tafsĭr AlSyaʻrāwĭ. Atas dasar itulah penelitian ini akan menjawab tiga pertanyaan, yaitu: (1)
Apa saja ayat-ayat fariḥ berdasarkan urutan turunnya ayat dalam Al-Qur’an? (2)
Bagaimana penafsiran al-Syaʻrāwĭ terhadap kata fariḥ dalam Al-Qur’an? (3)
Bagaimana analisis semantik kata fariḥ dalam tafsĭr al-Syaʻrāwĭ?
Dengan pendekatan semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu,
penulis akan mengupas makna fariḥ dalam tafsĭr al-Syaʻrāwĭ dengan menemukan
tema, istilah kunci, makna dasar, makna relasional, medan sematik dan menemukan
weltanshauung atau pandangan dunia Al-Qur’an terhadap makna fariḥ. Sedangkan
jenis penelitian ini adalah kepustakaan. Penelitian ini difokuskan pada ayat-ayat
yang menyebut kata farIh dalam Al-Qur’an berdasarkan penafsiran Al-Syaʻrāwĭ
Temuan dari penelitian ini adalah; 1) kata fariḥ disebutkan sebanyak 22 kali
di 21 ayat dalam Al-Qur’an, sembilan kali dalam bentuk kata kerja lampau, tujuh
kali dalam bentuk kata kerja sekarang, enam kali dalam bentuk subjek atau pelaku.
2) penafsiran al-Syaʻrāwĭ terhadap kata fariḥ setidaknya terbagi menjadi lima
makna, yaitu: pertama, bermakna “gembira. Kedua, bermakna “bangga”. Ketiga,
bermakna “senang atau sukacita.” Keempat, bermakna “bahagia”. Kelima
bermakna “angkuh dan sombong”. Keenam, bermakna “menyalahgunakan
nikmat”. 3) Makna dasar fariḥ adalah gembira. Sedangkan makna relasional fariḥ
berdasarkan penafsiran al-Syaʽrāwĭ yaitu: gembira, bangga, senang atau sukacita,
bahagia, angkung serta sombong dan menyalahgunakan nikmat. Medan semantik
makna fariḥ ialah kata “Allah” merupakan kata fokus tertinggi, sedangkan kata
fariḥ sebagai kata kunci dikelilingi oleh kata-kata atau istilah-istilah kunci lain,
yaitu kata falāḥ, fawz, surūr, saʻādah, fakhūr, maraḥ, saʻid, dan batar. Kemudian
weltanshauung atau pandangan dunia Al-Qur’an terhadap makna fariḥ berdasarkan
penafsiran Al-Syaʻrāwĭ adalah keadaan gembira di dunia dan akhirat dan yang
terakhir pesan makna fariḥ ada dua makna. Pertama, gembira bermakna positif,
kegembiraan dalam hal ini termasuk kegembiraan terpuji. Kedua, gembira
bermakna negatif, kegembiraan dalam hal ini termasuk kegembiraan tercela dan
dilarang
Tidak tersedia versi lain