Text
Makna Distribusi Zakat dalam Al-Qur’an (Studi analisis Q.S At-Taubah Ayat 60)
Kata Kunci: Al-Qur’an, Zakat, Komparasi, Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap umat muslim yang
mampu, kedudukannya sangat penting dalam Islam. Bisa dilihat dalam Al-Qur’an Surat AtTaubah ayat 60 yang artinya “Sesungguhnya Zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang
miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,
untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang
dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Dengan ini ada beberapa tradisi penyaluran zakat yang kurang sesuai dengan petunjuk alQur’an Q.S At-Taubah diantaranya adalah teradisi penyaluran zakat kepada mustahiq yang
tidak terlalu di prioritaskan di dalam penyaluran zakat dengan menyampingkan mustahiq yang
sudah di prioritaskan. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengkaji zakat dalam Al-Qur’an
ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Komparasi dari Tafsir Al-Munir
(Marah Labid) karya Imam nawawi Al-Bantani dengan Tafsir Al-Azhar karya Hamka dan
peneliti Menganalisi kata kunci yang terdapat dalam pada Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar
yang mana Zakat itu sebagian harta yang dikeluarkan oleh orang-orang kaya untuk saudarasaudaranya yang fakir dan untuk kepentingan umum yang menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat itu sendiri atau untuk penertibannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan 2 hal yang mana : (1) Makna Distribusi Zakat pada
Tafsir Al-Munir dan Al-Azhar dalam Al-qur’an Surah At-Taubah Ayat 60 yang mana apabila
dilihat dari mustahiq zakat nya ialah, Fakir Orang yang memikul beban berat kehidupan,
Miskin Yang disebut dengan miskin ini orang yang menahan penderitan hidupnya sendiri, Para
amil ini berhak mendapatkan bagian. Karena tanggung jawab amil zakat itu berat dan
pekerjaannya atau usahanya yang lain berhenti dikarenakan mengurus zakat tersebut. (2)
Sintesa Makna Dsitribusi zakat pada Tafsir Al-Munir dan Al-Azhar Kelebihan Tafsir Al-Munir
(Marah labid) jelas dan mudah dipahami, bebas dari penafsiran Israiliyat sedangkan
kekurangannya menjadikan petunjuk Al-Qur’an tidak utuh dan Penafsirannya tidak mendalam
yang mana Metode tafsir ini tidak menyediakan ruangan untuk memberikan uraian atau
pembahasanyang mendalam dan memuaskan pembacanya berkenaan dengan pemahaman
suatu ayat. Sintesa Kreatif dilihat dari apa yang sudah di jelaskan dari awal jadi sekarang saya
akan mengkomparasikan tentang Tafsir Al-Munir dan Al-Azhar yang mana dilihat dari Dengan
ini kata Fisabillah orang yang berjasa dipeperangan itu disebut sabilillah akan tetapi tidak
hanya orang yang berperang dijalan Allah
Tidak tersedia versi lain